Anies Tak Lanjutkan Gunakan Toa, Alasannya This Is Not a System

Jumat 07 Agu 2020, 17:15 WIB
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada jajarannya untuk tidak lagi mengadakan toa sebagai alat peringatan dini banjir. Menurutnya, yang harus dibangun adalah sistem peringatan dini. 

"Ini bukan early warning system, ini toa ini toa, this is not a system," ujar Anies dalam video yang disiarkan Channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Menurutnya, sistem itu seharusnya berisi informasi yang jelas seputar peringatan dini banjir. Misalnya, debit air di Bendungan Katulampa pada saat itu berjumlah berapa saat terjadi hujan deras.

Anies juga meminta kepada semua jajarannya untuk saling bersinergi dalam penanggulangan banjir. 

"Sistem itu kira-kira begini, kejadian air di Katulampa sekian, keluarlah operasionalnya. Dari Dishub, Kesehatan, MRT, Satpol, seluruhnya itu tahu wilayah mana yang punya resiko. Jadi, sebelum kejadian kita sudah siap," katanya.

Menurutnya, saat ini hanya ada 15 kelurahan yang menggunakan toa peringatan dini banjir. Anies mengatakan, mulanya pengadaan toa itu berasal dari hibah Jepang. Setelah hibah itu, Pemprov DKI melakukan pembelian toa untuk pengadaan di kelurahan yang belum terpasang.

"Kita mesti benar-benar membuat sistem, ini adalah toa, belum sistem. Saya cek ini, kenapa coba kita pake ini? Dan adanya cuma di 15 kelurahan, awalnya dari mana? dari Jepang ya? hibah, sesudah hibah? Kita pengadaan," katanya. (yono/win)

News Update