ADVERTISEMENT

Sektor Penerbangan dan Pariwisata Paling Terdampak Krisis Ekonomi

Kamis, 6 Agustus 2020 19:22 WIB

Share
Sektor Penerbangan dan Pariwisata Paling Terdampak Krisis Ekonomi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Presiden Jokowi mengakui sektor yang paling terdampak terdampak dari krisis  ekonomi di Indonesia antara lain sektor pariwisata dan penerbangan.

"Angka yang saya peroleh di triwulan yang kedua tahun 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu dan ini turun 81 persen untuk quarter-to-quarter dan turun 87 persen untuk year-on-year. Artinya memang terkontraksi sangat dalam," ujar Jokowi.

Itu disampaikan Jokowi saat rapat terbatas yang membahas penggabungan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata pada Kamis (6/8), di Istana Merdeka, Jakarta.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik telah merilis angka pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Penurunan ekonomi juga dirasakan mayoritas negara-negara yang tengah berupaya memulihkan diri dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.

Namun demikian, Jokowi mengingatkan, bahwa penurunan  yang dirasakan tersebut justru menjadi momentum tersendiri untuk melakukan konsolidasi dan transformasi untuk dua sektor tersebut.

"Transformasi dilakukan misalnya dengan penataan yang lebih baik untuk rute penerbangan, penentuan
hub maupun super hub, hingga kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata untuk mengukuhkan fondasi ekonomi di sektor tersebut," terang Jokowi.

Presiden untuk dikaji kembali ialah mengenai penghubung maskapai penerbangan (airline hub) yang dinilai sangat banyak dan tidak merata.

Untuk diketahui, saat ini terdapat kurang lebih 30 bandara internasional di Indonesia. Namun, dari sekian banyak lalu lintas penerbangan di Indonesia, sebanyak kurang lebih 90 persennya hanya terpusat di empat bandara saja, yakni Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Kualanamu.  "Apakah diperlukan sebanyak ini? Negara-negara lain saya kira enggak melakukan ini," kata Presiden.

Kemudian, Presiden meminta agar jajarannya cermat dalam melihat potensi bandara-bandara yang memang cocok dijadikan sebagai hub internasional yang disertai pembagian fungsi sesuai dengan letak geografis dan karakteristik wilayah sekitarnya.

Kepala Negara mencatat setidaknya terdapat delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub, yakni Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Juanda.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT