JAKARTA - Banyaknya kantor yang tutup akibat Pandemi Covid-19, membuat para pekerja di rumahkan. Hal itu pun berimbas ke para penjual pernak-pernik kemerdekaan yang biasa menjadi langganan perkantoran, namun kali ini sepi pembeli.
Inilah yang dialami Ahmad, 42, pedagang pernak-pernik di pasar Jatinegara yang biasanya memiliki langganan beberapa perkantoran. Di tahun ini, langganan yang biasanya datang tak juga terlihat datang ke lapaknya. "Biasanya pegawai di perkantoran datang pesan bendera yang dipasang disepanjang tembok, cuma sampai sekarang belum terlihat," katanya, Kamis (6/8/2020).
Dikatakan Ahmad, selain perkantoran pengurus RW hingga instansi pemerintah yang biasanya datang, juga belum terlihat. Akibatnya, omset penjualannya di tahun ini cukup turun drastis. "Kalau pun ada yang beli jumlahnya enggak banyak, habis kantor-kantor sekarang juga pada tutup. Jadi mereka boro-boro mau dekorasi kantornya," ujarnya.
Dibandingkan tahun lalu, Ahmad mengaku, dalam satu hari ia bisa menjual pernak-pernik kemerdekaan yang nilainya bisa mencapai Rp3 juta. Namun hari ini, nilai Rp1,5 juta merupakan penjualan yang paling banyak ia layani sejak buka dari akhir Juli kemarin. "Ya mau diapain lagi, mungkin sudah rejekinya segini. Alhamdulillah masih laku walau sedikit-sedikit," ungkapnya.
Sepinya pembeli tahun ini, lanjut Ahmad, dinilai yang paling parah selama ia berjualan pernak-pernik kemerdekaan sejak belasan tahun lalu. Pandemi Covid-19 inilah yang membuat pemasukannya turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kalau omzet menurun sekitar 75 persen lah dibanding tahun lalu. Memang dari awal jualan agak pesimis bakal ramai, tapi enggak nyangka separah ini," ujarnya. (ifand/ruh)