JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyampaikan saat ini perekonomian Jakarta mengalami penurunan yang dalam yakni sebesar 8,22 persen. Sedangkan perekonomian Indonesia di kuartal Il turun 5,32 persen dibanding tahun lalu.
Hal tersebut dikatakan Anies, usai menyimak penjelasan live dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat dan BPS Jakarta tentang kondisi ekonomi Indonesia dan Jakarta di kuartal II tahun 2020.
Anies mengatakan, sejak awal memang diperkirakan ekonomi Jakarta akan turun lebih dalam daripada Nasional di saat krisis. "Namun juga diperkirakan bahwa saat wabah terkendali, maka ekonomi Jakarta termasuk yang akan rebond paling cepat, insyaAllah," ujar Anies melalui akun Instagram pribadinya yang dikutip poskota, Rabu (5/8/2020).
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, saat ini Ibukota memang sedang menghadapi tantangan besar. Kendati begitu Anies mengatakan, kondisi saat ini diharapkan secepatnya bisa teratasi karena krisis yang sesungguhnya dialami berasal dari krisis kesehatan akibat wabah Covid-19.
Namun telah berimbas kepada sektor perekonomian.
"Maka, kita harus disiplin membereskan sumber masalahnya, yaitu pandemi Covid-19. Kita bagi tugas, Rakyat jalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) kapan pun, saling mengingatkan untuk disiplin," jelasnya
Selanjutnya, kata Anies, Pemprov DKI mengerjakan yang disebut 3T yaitu testing, tracing, treatment, serta peningkatan kapasitas RS dan penegakan aturan pembatasan sosial, juga perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan.
"Kita sama-sama berjuang bereskan penyebabnya supaya dampaknya bisa dikendalikan. Jangan salah fokus, bereskan dulu akarnya dengan serius hingga tuntas. InsyaAllah kita akan bisa melewati ujian ini," tutup orang nomor satu di Jakarta itu. (yono/tri)