Pendapatan Anjlok, Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta Mengeluh ke MenkopUKM

Rabu 05 Agu 2020, 18:19 WIB
MenkopUKM Teten Masduki menyambangi Pasar Beringharjo, Yogyakarta.(ist)

MenkopUKM Teten Masduki menyambangi Pasar Beringharjo, Yogyakarta.(ist)

JAKARTA  - Dampak dari wabah Covid-19 memang begitu dahsyat menerpa para pelaku usaha. Tak terkecuali, bagi para pedagang kawasan wisata Pasar Beringharjo Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Salah satu pedagang Pasar Beringharjo, Istinah, mengaku anjlok. "Omzet penjualan saya drop hingga 80 persen. Sekarang sudah ada peningkatan, tapi baru 20 persen saja, belum menutupi biaya produksi," ucap pedagang yang sudah berjualana 11 tahun.
 
Keluhan tersebut diungkapkan kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Pasar Beringharjo, Rabu (5/8/2020).
 
"Saya diminta Presiden Jokowi untuk turun ke lapangan, menginvetaris dampak Covid-19, terutama bagi para pedagang pasar-pasar tradisional," ucap Teten dalam siaran persnya di Jakarta Rabu (5/8/2020).
 
Tujuannya, lanjut Teten, agar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk koperasi dan UMKM berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.  "Kita memiliki Bansos modal kerja untuk pelaku usaha mikro dan kecil yang belum bankable, yang belum pernah mendapat pembiayaan dari lembaga keuangan. Kita akan menyasar 12 juta pelaku usaha dengan bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta per orang," papar MenkopUKM.
 
Teten mengakui, para pelaku UMKM termasuk pedagang pasar amat terpukul atas pandemi Covid-19. "Ketika wisatawan menurun drastis, prioritas belanja masyarakat lebih ke makanan dan minuman, maka pedagang baju, aksesoris dan lainnya jelas terpukul", kata MenkopUKM. (adji/fs)
 
 
 
Berita Terkait
News Update