JAKARTA - Kemenparekraf memastikan protokol kesehatan diterapkan dalam adaptasi kebiasaan baru oleh para pelaku usaha perhotelan dan restoran di Tanah Air.
Analisis Kebijakan Kemenparekraf, Noviendi Makalam, dalam satu seminar daring mengatakan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromental Sustainability Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromental Sustainability) yang diinisiasi Kemenparekraf sangat penting diterapkan oleh pelaku usaha di bidang hotel dan restoran maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"CHSE ini akan menggerakkan semua kegiatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. CHSE ini diperlukan agar kita mempunyai persamaan langkah menuju kebiasaan baru," kata Noviendi, Rabu (5/8/2020).
Lebih lanjut, Noviendi, menjelaskan Kemenparekraf telah menerbitkan buku panduan protokol kesehatan di bidang hotel, restoran, dan pelaku usaha ekonomi kreatif yang dapat diunduh di website https://www.kemenparekraf.go.
Buku panduan ini dibuat seaplikatif dan semudah mungkin dimengerti oleh lapisan masyarakat baik pengusaha, pelaksana, maupun pembina kepariwisataan dan ekonomi kreatif.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Strategis Kemenparekraf, Achmad Syahreza, memaparkan bahwa bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan sehingga para pelaku usaha dan ekonomi kreatif harus dapat menjalankan protokol kesehatan sebaik-baiknya.
Tujuannya, untuk memudahkan dalam membangun rasa percaya dan aman bagi wisatawan.
"Sekarang ini, yang terpenting adalah membangkitkan rasa percaya sehingga wisatawan mau berwisata lagi tapi tetap aman dari COVID-19,"ucap Syahreza.
Kapoksi Komisi X DPR, Dewi Coryati, menambahkan, pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan lama menuju kebiasaan baru dalam hal perilaku masyarakat.
Sehingga, selama vaksin belum ditemukan maka tren berwisata akan mendorong wisatawan memilih destinasi wisata dengan lingkungan yang memiliki protokol kesehatan yang memadai, termasuk hotel dan restoren sekitar tempat wisata. (mia/win)