PDIP Kritisi Anies soal Ganjil Genap: Rakyat jadi Tambah Susah

Selasa 04 Agu 2020, 10:55 WIB
Anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak. (ist)

Anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak. (ist)

JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal ganjil genap (Gage) kembali diterapkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat tidak tepat karena menambah kesulitan masyarakat.

Gilbert berpendapat, dasar kebijakan ganjil genap di tengah corona tidak jelas. Bilamana untuk mengatasi kemacetan, maka selama sekolah belum dibuka, kemacetan di Jakarta tidak mendesak untuk diberlakukannya kebijakan Gage.

"Kalau untuk mencegah penularan dengan mengurangi mobilitas, maka pencegahan penularan bukan dengan membatasi pergerakan saja atau dengan tes swab saja tapi dengan mengikuti protokol dengan disiplin jangka panjang," katanya, melalui keterangan tertulis, Selasa (4/8/2020).

Dilanjutkannya, kalau Gage untuk mengurangi karyawan yang masuk kerja, maka karyawan tetap akan masuk karena masalah peraturan kantor dan risiko tertular karena transportasi umum lebih berisiko daripada kendaraan pribadi. 

"Kebijakan Gage di tengah ekonomi yang merosot juga terasa tidak tepat. Saat rakyat berusaha untuk mencari nafkah atau menjaga keberlangsungan usaha, terasa tidak bijaksana membatasi pergerakan mereka atau meningkatkan risiko rakyat terpapar Covid-19 di kendaraan umum," tegasnya.

"Jelas tidak ada pembelian armada baru, sehingga tidak masuk akal penjelasan adanya penambahan armada baru. Yang ada adalah modifikasi atau pengalihan," imbuhnya. (yono/ys)

News Update