ADVERTISEMENT

Indeks Manufaktur Indonesia Terus Merangkak Naik

Selasa, 4 Agustus 2020 08:45 WIB

Share
Indeks Manufaktur Indonesia Terus Merangkak Naik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Aktivitas industri manufaktur di tanah air terus melaju di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Geliat ini terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada bulan Juli 2020 berada di level 46,9 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang menempati posisi 39,1.

Lonjakan 7,8 poin pada hasil survei yang dirilis IHS Markit tersebut didasari oleh peningkatan kepercayaan bisnis terhadap kondisi pasar yang lebih normal. Headline PMI pada Juli 2020 merupakan level tertinggi sejak bulan Februari lalu, yang membuktikan bahwa operasional sektor industri di dalam negeri perlahan mulai pulih.

“Peningkatan PMI menunjukkan bahwa industri dalam negeri terus mengalami pemulihan. Kita sudah melihat adanya pertumbuhan, dan berangsur-angsur rebound selama masa pandemi ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8/2020).

Menperin optimistis, PMI Manufaktur akan terkatrol kembali di titik ekspansif (level 50) seperti yang dicapai pada Februari di poin 51,9. “Paling tidak, angka-angka yang ada sudah bisa menjadi indikator bahwa perekonomian kita mulai bangkit kembali,” tuturnya.

Menurut Agus, bukti lain bahwa ekonomi Indonesia mulai membaik adalah pertumbuhan investasi di sektor industri. “Pemulihan juga kita bisa lihat dari nilai investasi industri pada semester I tahun 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari Rp 104,6 triliun menjadi Rp 129,6 triliun,” ungkapnya.

Bahkan, pada periode Januari-Juni tahun 2020, industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Total nilai pengapalan produk sektor manufaktur mampu menembus hingga 60,76 miliar dolar AS atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai 76,41 miliar dolar AS.

Menteri AGK menyampaikan, catatan gemilang yang diraih oleh sektor industri tersebut merupakan perkembangan positif terhadap upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Di samping itu dapat memberikan kepercayaan terhadap para investor bahwa iklim usaha di Indonesia tetap kondusif.

Gulirkan Stimulus

“Oleh karena itu, pemerintah telah menggulirkan stimulus atau insentif bagi perlindungan sektor industri di dalam negeri untuk menghadapi situasi pandemi saat ini,” ujarnya.

Adapun beberapa insentif yang telah diusulkan oleh Kemenperin, antara lain penurunan harga gas dan fasilitas keringanan biaya listrik bagi sektor industri.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT