ADVERTISEMENT

Bamsoet Sebut Perlu Libatkan Emak-emak Kampanyekan Protokol Kesehatan

Selasa, 4 Agustus 2020 13:55 WIB

Share
Bamsoet Sebut Perlu Libatkan Emak-emak Kampanyekan Protokol Kesehatan

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong terus kampanye disiplin protokol kesehatan selama dua pekan kedepan, mengingat jumlah kasus Covid-19 terus meningkat.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai perlu partisipasi masyarakat dan keluarga, termasuk melibatkan emak-emak atau ibu-ibu dari pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mengampanyekan protokol kesehatan  guna membangun kesadaran masyarakat.

"Selain itu, Kementerian dan Lembaga (K/L) segera melaksanakan Instruksi Presiden Jokowi untuk kampanye  disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat," ucap Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (4/8/2020).

"Saya mendorong pimpinan organisasi masyarakat dapat berpartisipasi melaksanakan secara disiplin instruksi presiden tersebut kepada seluruh anggota organisasi dan keluarganya, termasuk melibatkan organisasi pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) dalam mengampanyekan protokol kesehatan  guna membangun kesadaran masyarakat, " kata Bamsoet panggilan akrabnya.

Bamsoet juga mendorong agar dalam mengampanyekan protokol kesehatan, dilengkapi dengan edukasi kepada masyarakat dan rekayasa sosial seperti simulasi menjaga jarak yang benar dan mencuci tangan dan disertai penegakan peraturan untuk pelanggar protokol kesehatan, dengan begitu tidak terjadi pengabaian atau ketidakpatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Terkait  dampak buruk terhadap kesehatan mental tenaga kesehatan dikarenakan masih meningkatnya pandemi covid-19 di Indonesia, Bamsoet mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan/Kemenkes, tetap melakukan pembinaan dan memberikan dukungan, baik moril maupun materil, kepada seluruh tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan dalam menangani covid-19, dan menjelaskan beban tugas tenaga kesehatan kepada masyarakat, sehingga tidak ada stigma negatif kepada tenaga medis.

"Seluruh pihak dapat bijak dan cermat dalam memilih informasi termasuk menggunakan sosial media, dan tidak menyebarluaskan informasi hoax atau yang belum terbukti kevaliditasannya terkait covid-19, serta terhadap pelaku yang abai terhadap tata cara berkomunikasi informasi yang benar dan baik agar ditindak tegas sesuai perundangan yang berlaku, " ujar Bamsoet.

Terakhir, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung agar seluruh tenaga kesehatan di Indonesia tetap berkomitmen dalam menjalankan tugasnya berjuang melawan pandemi covid-19.(johara/ruh)

 

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT