LDII Bagikan Daging Kurban ke 34 Provinsi Senilai Rp 464 Miliar

Minggu 02 Agu 2020, 17:58 WIB
Penyerahan daging kurban dari pengurus LDII kepada yang berhak menerimanya. (ist)

Penyerahan daging kurban dari pengurus LDII kepada yang berhak menerimanya. (ist)

JAKARTA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyembelih hewan kurban pada Idul Adha 1441 H,  atau hari raya kurban di seluruh Indonesia atau 34 provinsi jumlah kurban yakni 20.848 ekor sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau.

“Nilai kurban tahun ini mencapai Rp464 miliar. Angka ini naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar Wakil Sekretaris Umum DPP LDII, Ibnu Anwar Chairuddin di Jakarta, Minggu (2/8).

Ibnu mengatakan pemotongannya ada yang dilakukan pada Sabtu (1/8), dan juga pada. Minggu (2/8).  DPP LDII hanya menghimpun data jumlah kurban, bukan menghitung nilai ekonomisnya.

Meskipun DPP LDII tak menyebut angka, dari reportase di lapangan, bila harga rata-rata seekor sapi Rp20 juta, kambing Rp2,5 juta, dan kerbau Rp30juta, nilai kurban warga LDII di seluruh Indonesia bisa mencapai Rp464 miliar.

Kenaikan ini bagi DPP LDII juga cukup menggembirakan, pasalnya gairah melaksanakan ibadah kurban masih sangat tinggi, ketika wabah virus corona mengakibatkan perlambatan gerak ekonomi secara nasional. Lantas, bagaimana warga mampu meningkatkan nilai kurban tersebut.

“Pertama, warga LDII sangat termotivasi dengan nilai ibadah dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah kurban, pahala, dan manfaatnya,” ujar Ibnu.

Soal ibadah, kurban merupakan perintah Allah dalam Surat Al-Kautsar. Dari sisi sejarah, kurban merupakan keikhalasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari Nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail. Dan dari sisi pahala, seluruh bulu pada hewan kurban – baik bulu halus dan kasar – dihitung satu pahala.

“Motivasi dari para ulama itulah yang membuat warga LDII berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Ibnu Anwar. Frekuensi pengajian di lingkungan LDII di tingkat Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC), yang rata-rata tiga kali seminggu dimanfaatkan untuk menabung kurban.

Sejak kurban tahun lalu dilaksanakanan, saat pengajian dibuka kembali, warga LDII menabung. Mereka menuliskannya pada buku tabungan kurban, berserta nilai kurban berupa sapi, kambing, ataupun kerbau, “Otomatis melihat buku tabungan kurban tersebut mereka termotivasi dan sebulan atau dua bulan menjelang kurban nasehat-nasehat dari para ulama mengenai kurban digaungkan kembali,” papar Ibnu.

Sementara itu, Ruly Bernaputra, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII menyatakan, tema kurban kali ini “Berbagi di Tengah Pandemi, Wujud Kepedulian Terhadap Sesama”.

“Tema ini aktual dengan kondisi bangsa saat ini, di mana wabah merusak perekonomian, menciptakan krisis ekonomi terutama di perkotaan. Dalam kondisi ini, ikatan berbangsa dan bernegara harus ditumbuhkan dengan semangat bergotong royong dan berbagi,” ujar Ruly Bernaputra.(johara/fs)

 

Berita Terkait
News Update