BOGOR – Sebanyak 29 anak berhasil menggalang dana hingga Rp 100 juta untuk membeli 4 ekor sapi kurban. Ini berawal dari ide cemerlang Abu Bakar Sidiq akrab disapa Iki (15) pelajar kelas 1 SMA Negeri 9 Bogor.
Kurban kali ini merupakan yang kedua bagai Iki dan kawan-kawan. Tahun lalu mereka memotong satu ekor sapi, kali ini 4 ekor. Uang untuk mendapatkannya pun beda strategi,
Iki sendiri dari ide awalnya memang ingin bisa memotong hewan kurba, Ia pun rela menyisihkan uang jajannya dan sengaja ditabung untuk membeli sapi kurban.
Niat berkurban datang dari hatinya, sehingga ia sengaja menabung sebagian uang jajan. Niat awalnya untuk membeli baju lebaran tapi akhirnya digunakan untuk membeli hewan kurban sapi.
"Awalnya uang yang sudah terkumpul akan digunakan untuk beli baju lebaran, namun dipikir ulang lebih barokah jika uang yang ada digunakan buat beli hewan kurban jenis sapi untuk kendaraan di akhirat nanti ," tutur Iki.
Berubah Strategi
Sementara itu Sati (55) ibu Iki, membeberkan, anak bungsunya itu, dari tujuh bersaudara, sudah ditinggal meninggal bapaknya, Harun, semenjak kelas 2 SD atau tepatnya tahun 2012.
"Alhamdullilah ada pikiran anak untuk berkurban membuat bangga hati orang tua. Terbilang usia Iki masih anak-anak tapi apa yang direncanakan untuk berkurban keluar dari ide anaknya tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, tahun ini merupakan kurban yang kedua dilakukan anaknya. Yang pertama tahun 2019 cuma bisa satu sapi. Sedangkan tahun ini Iki bisa mengajak orang lain untuk berkurban.
Untuk mendapatkan 4 ekor sapi kurban tahun ini sudah terencana ketimbang tahun lalu.
"Tahun ini ada 4 ekor sapi yang dikurban dan sudah direncanakan juga. Kalau tahun sebelumnya spontan patungan anak-anak," bebernya.
Sehari-hari, Iki menurut Sati dikenal sebagai tipikal anak yang suka menyisihkan uang jajan untuk kepentingan sendiri.
"Anak bungsu saya Iki orangnya suka nabung dan tidak suka berfoya-foya," ungkapnya.
Restu Orang Tua Masing-masing
Kembali ke penuturan Iki sendiri, remaja berbadan gemuk ini mengungkapkan setelah ada niat untuk berkurban, ia meminta restu dari orang tua yaitu Ibu Sati akhirnya diperbolehkan.
"Setelah disetujui masing-masing orang tua, anak-anak yang lain termasuk donatur warga akhirnya dapat terkumpul uang Rp100 juta dan dibelikan 4 ekor sapi," ungkapnya.
Dari empat ekor sapi yang dikurban, lanjut Iki, dapat terkumpul sekitar 500 kantong plastik dan akan langsung dibagikan ke warga yang membutuhkan di Ardio RT.01/05, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor.
"Semoga daging yang diperoleh nanti bagi yang membutuhkan di tengah pandemik Covid-19 dapat bermanfaat," harapnya.
Sementara itu guru Iki dari TPA Al-Ishlah (Masjid As- Salap), Wahyu Hidayat (61), menambahkan bangga atas perbuatan anak muridnya tersebut, yang diusia remaja sudah terpikirkan untuk berkurban.
"Sebagai anak yang mau beranjak remaja Iki anak muridnya dikenal sebagai murid yang baik dan pintar. Sehingga dapat ditiru bagi anak-anak lain untuk sejak dini ditanamkan niat berkurban sesuai ajaran agama Islam bagi yang mampu," tutupnya. (angga/win)