JAKARTA – Hari ini jemaah haji yang berjumlah 10.000 orang, dan 13 di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI) bertolak ke Mina untuk melempar jumrah.
Para jemaah tersebut sebelumnya bergerak dari Arafah di Padang Arafah setelah melaksanakan wukuf ke Muzdalifah untuk mendapatkan batu kerikil untuk melempar jumrah.
Ada yang berbeda pada musim haji tahun ini, kalau sebelumnya para jemaah haji mencari sendiri batu kerikil, tapi di musim haji ini dibagikan oleh panitia haji Arab Saudi, dan batu kerikil tersebut sudah diseterilkan.
Kerikil ini akan digunakan pada lempar jumrah Aqobah di Mina yang akan dilakukan hari ini, Jumat (31/7), atau hari ketiga pelaksanaan haji yang juga dirayakan sebagai hari Idul Adha 1441 H.
Dikutip laman Arabnews, para jemaah haji tiba di Muzdalifah pada Kamis malam (30/7). Mereka meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam untuk menuju Muzdalifah.
Sebelumnya, saat wukuf mereka mendengarkan kutbah yang disampaikan oleh Sheikh Abdullah Al-Manea dan berdoa Salat Zuhur dan Ashar bersama di Masjid Al-Namirah yang ada di Padang Arafah.
Dalam kutbahnya di antaranya, Al-Manea menyampaikan di musim haji tahun ini, kami tegaskan bahwa sangat penting bagi jamaah haji, serta semua orang yang membantu mereka, untuk mematuhi peraturan kehati-hatian yang telah diterapkan (protokol kesehatan). Ini harus dilakukan untuk keselamatan mereka sendiri. Ia menambahkan tindakan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi kehidupan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pandemi, dan juga untuk mengaktualisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan melindungi kehidupan manusia dengan izin Allah."
Dalam melaksanakan wukuf tersebut, ada jemaah haji yang naik ke puncak Jabal Rahmah (kasih sayang ), sebuah bukit berbatu di luar Kota Mekkah. Mereka ada yang membaca Alquran, bertobat dan meminta ampunan kepada Allah SWT.
Tahun ini, pelaksanaan haji yang dibatasi karena tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya, ketika terjadi lautan manusia dan lautan payung untuk melindungi mereka dari cuaca panas.
Seperti diketahui, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dilaksanakan secara terbatas dengan jumlah 10. 000 orang karena situasi masih pandemi. Dari jumlah itu 70 persen mukimin (warga negara asing) yang sudah tinggal di Arab Saudi. Sedangkan 30 persen adalah warga negara Arab Saudi yang umumnya tenaga medis yang selama ini menangani kasus Covid-19. (johara/tri)