Wah, Jokowi Sebut di Negeri Ini Terlalu Banyak Aturan Sehingga Membelenggu

Rabu 29 Jul 2020, 17:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (ist)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (ist)

JAKARTA - Presiden Jokowi seperti mengeluh, ia mengakui di negara kita terlalu banyak aturan yang yang membelenggu diri sendiri, terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan-tahapan prosedur.

Itu disampaikan Jokowi saat melantik calon pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVII tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/7/2020).

Sebanyak 881 pamong praja muda terdiri atas 176 orang lulusan program strata satu (S-1) Ilmu Pemerintahan dan 705 orang lulusan program diploma empat (D-IV) Ilmu Pemerintahan.

Presiden menegaskan letak permasalahan pemerintahan kita, terlalu banyak aturan yang membelenggu diri sendiri, terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan-tahapan prosedur. Birokrasi telah terjebak oleh aturan yang menyulitkan, yang dibuatnya sendiri.

Presiden menegaskan pentingnya kecepatan dan efisiensi agar sebuah negara bisa bersaing dalam kompetisi di tingkat global. Saat ini bukan negara yang besar akan mengalahkan negara yang kecil, melainkan negara yang cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.

Sebab itu, Presiden mendorong para pamong praja muda untuk menciptakan budaya kerja yang lebih inovatif, lebih cepat, dan efisien dalam birokrasi.

Kepala Negara berharap para pamong praja muda dapat memberikan nuansa dan pemikiran-pemikiran yang berbeda yang ikut memacu birokrasi menempuh jalan yang efisien dengan berorientasi pada hasil yang langsung dirasakan oleh rakyat. Hal tersebut harus dilakukan baik dalam situasi normal maupun saat krisis pandemi seperti saat ini.

"Saya mengajak Saudara-saudara untuk mengawal perubahan cara kerja baru. Dari cara kerja yang rumit, yang lambat, menjadi cara kerja yang cepat. Dari regulasi yang banyak dan rumit, ke regulasi yang sedikit dan sederhana. Dari SOP yang berbelit-belit, ke SOP yang mudah dan sederhana," imbuhnya.

Menurut Presiden, para pamong praja muda adalah masa depan pemerintahan dari tingkat pusat hingga ke pelosok desa. Mereka juga adalah para penentu reformasi di instansi masing-masing.

Presiden minta Pamong Praja untuk menunjukkan  integritas, tunjukkan loyalitasmu kepada masyarakat, kepada bangsa, dan negara. Tunjukkan kecerdasan dan ketangkasanmu untuk menghadapi perubahan zaman.

"Tunjukkan kemampuanmu untuk memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan. Menjadi pamong praja akan membuka ladang pengabdian yang membanggakan, pengabdian untuk ideologi negara kita Pancasila, untuk NKRI, untuk konstitusi kita, serta Bhinneka Tunggal Ika, serta untuk Indonesia maju yang semakin jaya," ungkapnya, " tegas Jokowi. (johara/win)

News Update