ADVERTISEMENT

Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Bekasi, Tunggu Keputusan Pemprov Jabar

Rabu, 29 Juli 2020 20:05 WIB

Share
Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Bekasi, Tunggu Keputusan Pemprov Jabar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi belum bisa merealisasikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di wilayahnya. Selain karena masih berstatus zona kuning, hingga saat ini belum ada keputusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

"Dari Jawa Barat memang belum ada keputusan (kegiatan belajar mengajar tatap muka) untuk Kabupaten Bekasi. Memang sudah ada perencanaan dari Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) untuk mempersiapkan proses belajar mengajar tatap muka, tapi belum ada surat. Yang ada baru ada surat edaran kaitan sanksi administrasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda kepada para awak media, Rabu (29/7/20).

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat sudah mewacanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk di 257 kecamatan yang berstatus zona hijau di wilayah Jawa Barat.

 

amun Carwinda memastikan belum ada wacana kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dalam waktu dekat ini untuk di wilayah Kabupaten Bekasi. Hal itu turut diamini Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah.

Alamsyah mengaku hingga kini belum menerima keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat soal kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

 

 "Belum ada keputusannya dari provinsi, paling minggu depan infonya. Dari 257 kecamatan di zona hijau itu juga belum dirilis," jelasnya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sebelumnya tidak ingin memaksakan proses belajar mengajar tatap muka di wilayahnya.

 

Selain masih berstatus zona kuning, fasiltas yang belum memadai di sejumlah sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, masih menjadi salah satu kendala di wilayahnya. Ia tidak ingin hal itu nantinya justru memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi.

"Saya tidak ingin malah ada klaster penyebaran baru di sekolah. Makanya dari segi fasilitas di sekolah harus kita perbaiki dulu agar dapat menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku. Nanti akan saya lihat secara acak apakah sekolah sudah siap atau belum. Jangan dulu fokus membangun gedung sekolah baru namun fokus untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang sudah tua," ungkapnya. (junius/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT