JAKARTA – Jelang Idul Adha 1441 H dan libur panjang, PT Kereta Api Indonesia (persero) mencatat jumlah penumpang mengalami kenaikan sekitar 15 persen. Lonjakan itu didominasi rute angkutan ke wilayah timur, seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Yogjakarta dan Jakarta-Semarang.
Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, pihaknya mengakomodir permintaan masyarakat untuk bisa melaksanakan mudik Idul Adha dan libur panjang, sehingga mengoperasian kembali KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Taksaka dan juga KA Mutiara Selatan ini pada 30 Juli besok.
"Selama ini kereta Argo Lawu, Argo Dwipangga dan Taksaka belum jalan, jadi kalau dari sisi penjualan bahwa kita jalankan kembali kereta tersebut dalam rangka melayani masyarakat bepergian di libur panjanh atau urusan bisnis dan idul adha itu animo masyarakat sangat besar," kata Joni, Rabu (29/7/2020).
Sehingga keterisiannya saat ini, kata Joni sudah baik mencapai diangka 60 persen dari kapasitas maksimal 70 persen. "Selain itu kami juga banyak promo hampir semua tarif kereta saat ini promo sampai dengan 25 persen," ujarnya.
Dikatakan, promo tersebut sangat berpengaruh meningkatnya masyarakat menggunakan kereta api. Ditengah kondisi pandemi, ekonomi masyarakat mengalami kesulitan dan tentu dengan adanya promo-promo ini sangat membantu mereka bepergian.
Selain itu, kata Joni pihaknya juga memudahkan masyarakat melakukan rapid test. Sejak tanggal 27 Juli kemarin masyarakat melakukan rapid test dikenakan Rp 85 ribu, sehingga memiliki dampak yang sangat besar kepada masyarakat. Karena disamping memberikan kemudahan juga kemurahan harga yang terjangkau.
"Dari beberapa kali saya melakukan testimoni, mengapa masyarakat itu awalnya tidak mau naik kereta karena mereka itu bingung. Mereka mau rapid test itu mau kemana ? Trus jauh dari rumah sakit, trus lebih mahal. Nah sekarang mereka sekarang gak perlu lagi repot lagi. Datang ke stasiun beli tiket, rapid test langsung berangkat," ucapnya.
Joni mengharapkan kepada masyarakat jangan ragu menggunakan kereta karena PT KAI menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari rapid test, membatasi kapasitas penumpang 70 persen dari maksimal dan juga memberikan Face Shield secara gratis.
"Face Shield tersebut diwajibkan dipakai selama dalam perjalanan sampai penumpang tersebut keluar dari area stasiun," katanya.
Kemudian pihaknya juga setiap 3 jam sekali melakukan pengecekan suhu tubuh secara mobile terhadap penumpang di atas kereta. Dan menyediakan ruang isolasi didalam kereta.
“Jika ada penumpang yang suhunya diatas normal 37,3 akan tempatkan diruang isolasi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” ujarnya. (ilham/tri)