BELAKANGAN banyak orang terlibat utang piutang dengan jumlah yang sangat besar. Sementara mereka nggak sadar uang dari hasil utang tersebut untuk apa. “ Nggak tahu, saya lupa buat apa yah?” ujarnya.
Saat ini banyak banget penerima utang yang sangat mudah, dengan iming-iming kemudahan langsung cair. Nggak usah repot-repot jaminan ini itu. Juga nggak repot-repot cek ke bank. Jadi percaya aja deh.
Tapi mereka nggak sadar ada hal-hal yang sangat merugikan. Bayangkan saja utang 1 juta, harus bayar 1,5 juta. Juga dipotong angsuran di awal. Ya pokoknya menjerat lah. Itulah gambaran pinjaman online. Betul, memang nggak beda dengan rentenir. Bedanya, rentenir tradisional biasanya disalurkan dari mulut ke mulut. Si pemilik pinjaman lah yang langsung memberikan pinjaman sekaligus yang bikn administrasinya, pun bisa dia yang menagih sendiri. Tentu saja menagih dengan bengis!
Sekarang ini , mudahnya pinjaman melalui online yang kebanyakan nggak berizin alias illegal, banyak banget yang pinjam, sampai-sampai peminjam tergiur, nggak peduli bisa mengembalikan atau nggak, karena biasanya pinjam uang dari para rentenir ini nggak terlalu besar, tapi karena bunga berbunga maka si berpiutang terjerat. Banyangkan saja utang yang terbilang sedikit, lima juta atau sepuluh juta bisa berkebang jadi ratussan juta.
Maka nggak heran kalau ditanya kau punya utang sebanyak itu buat apa? Dan akan dijawab dengan linglung; nggak tahu, ya?”
Yang bikin miris sekarang ini ada banyak orang yang dulunya penah ngetop karena punya prestasi, punya utang ratusan juta. Yah, bersyukur kalau itu bukan utang bunga berbunga. Kasihan, mau bayar pakai apa. Kan kebanyakan para atlet yang pernah berjasa, kehidupan hari tuanya pada sengsara karena menganggur? Buktinya mereka punya utang sekian banyak? Nggak tahu deh, nasib mereka itu jadi tanggung jawab siapa. Biasanya sih, pada saling lempar! (massoes)