Sepi Pembeli, Pedagang Oleh-oleh Haji Terancam Gulung Tikar

Selasa 28 Jul 2020, 08:17 WIB
Pedagang Korma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (wandi)

Pedagang Korma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (wandi)

JAKARTA – Jelang hari raya Idul Adha atau lebaran haji biasanya para pedagang oleh-oleh haji panen besar.  Tapi sekarang ini berbalik, para pedagang ini cuma bisa gigit jari, karena dagangannya sepi akibat pemerintah meniadakan keberangkatan haji tahun inim akibat pandemic Covid-19.

Rudi,  salah seorang pedagang keperluan haji di Tanah Abang mengungkapkan,  semenjak wabah Covid-19 melanda empat bulan terakhir ini dagangannya sangat sepi. Biasanya menjelang lebaran haji seperti sekarang ini pendapatan setiap hari rata-rata antara Rp5 hingga 7 juta tapi sekarang dapat untuk makan saja sudah syukur.

“Kalau hari biasa rata-rata pendapatan saya antara Rp1 hingga 2 juta/hari. Apalagi pada musim haji bisa mengantongi uang antara Rp5 hingga 7 Juta/perhari. Tapi sekarang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,”kata Rudi, saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Senin  (27/7/2020).

Menurutnya, sepinya pembeli oleh-oleh haji ini selain dikarenakan tidak adanya warga yang naik haji juga adanya wabah Covid-19. Sekarang ini satu hari paling banter antara Rp100 hingga 200 ribu/ hari dan dari pendapatan ini hanya untuk makan sehari-hari.

Meski begitu dirinya sangat bersyukur meski sepi pendapatan namun, dirinya dan keluarga sehat-sehat. “Alhamdulillah kami bersyukur karena keluarga sehat-sehat,” ungkapnya.  

Hal senada juga disampaikan oleh Marbun, pedagang kebutuhan haji lainnya. Menurutnya, selama pendemi Covid-19 ini paling banyak yang diburu masyarakat itu herbel, madu, korma dan kebutuhan lainnya.

“Itupun tidak setiap hari laku, kadang saya juga sangat sedih, dua satu bulan ini belum kirim uang ke keluarga di kampung,” jelas Pahala Marbun ini.

Selama pademi ini dirinya mengaku tidak terlalu berharap mendapat keuntungan banyak. Dalam sehari rata-rata ada pembeli antara 3 sampai empat orang, mereka biasanya membeli korma, kismis, madu dan air zam-zam.

“Namun, saat ini air zam-zam juga sudah mulai susah didapat karena tidak ada haji dan umroh sehingga stock sudah sedikit. Kami  berharap mudah-mudahan pademi ini akan segera berlalu sehingga bisa jualan seperti biasa,”tambahnya.

Kedua pedagang oleh-oleh haji ini juga berharap mudah-mudahan wabah ini bisa cepat selesai sehingga roda ekonomi terutama para pedagang kecil seperti dirinya bisa berjalan lagi. Sebab jika tidak pedagang kecil seperti mereka bisa gulung tikar. (wandi/tri)

News Update