Pengamat: Tak Elok Jika Ipar Jokowi Ikut Pilkada

Senin 27 Jul 2020, 19:55 WIB
Karyono Wibowo, pengamat politik dari IPI.

Karyono Wibowo, pengamat politik dari IPI.

JAKARTA – Pengamat dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan,  tidak elok jika adik ipar Presiden Joko Widodo, Wahyu Purwanto, ikut menjadi calon kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Gunungkidul.

"Ya, tidak elok dong jika ipar Presiden Jokowi ikut Pilkada," kata Karyono yang  juga Direktur Eksekutif IPI saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Karyono mengatakan, jika Wahyu Purwanto ikut maju dalam Pilkada di Wonogiri, bisa menurunkan tingkat percayaan publik terhadap Presiden Jokowi.

 

"Memang sebaiknya tidak usah ikut Pilkada. Sebab, hal ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi," ujarnya.

Soal Gibran Rakabuming Raka dan Bobi Nasution maju dalam pilkada Solo dan Medan, menurut Karyono itu tidak masalah. Sebab, katanya, Gibran merupakan putra Presiden Joko Widodo, tetapi hak-hak politiknya sebagai warga negara untuk dipilih dan memilih.

"Setiap anak warga negara memiliki hak konstitusional untuk mencalonkan dan dicalonkan," katanya.

Apalgi kata Karyono, Mahkamah Konstitusi telah mengabulkan permohonan uji materi terhadap Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

Mahkamah menilai, aturan yang membatasi calon kepala daerah yang memiliki hubungan dengan petahana telah melanggar konstitusi. 

"Dengan demikian anak Presiden boleh ikut Pilkada, termasuk Gibran dan Bobi," katanya.

Sebelumnya, adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wahyu Purwanto, menyatakan mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul, Yogyakarta, melalui Partai Nasdem.

Hal itu dilakukan oleh Wahyu Purwanto sesuai dengan permintaan Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh agar arah kegiatan selama ini diubah menjadi kegiatan sosial.

"Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh melihat potensi saya yang tidak di politik barangkali," kata Wahyu saat menggelar pertemuan dengan relawan di Siyono, Kapanewon Playen, Minggu (26/7/2020).

Padahal, menurut Wahyu, pengalaman keduanya dalam bidang politik jauh lebih luas dan tentu keputusan itu akan diikutinya. (rizal/win)

News Update