JAKARTA - Jumlah kasus Tuberkulosis atau TBC di Jakarta Barat menurun. Tercatat sejak Januari hingga Juni 2020, ditemukan sebanyak 2.712 kasus TBC.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristy Wathini mengatakan, jumlah ini cenderung menurun. Sebab pada tahun 2019 dengan periode yang sama, ditemukan 4.059 kasus TBC di Jakarta Barat.
"Hal ini terkait pandemi Covid-19 sehingga ada penurunan penemuan kasus baik secara penemuan pasif, yakni menurunnya pasien datang ke fasilitas kesehatan, maupun penemuan aktif langsung ke masyarakat," ujar Kristy saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Namun kata Kristy, pihaknya sudah mulai menggiatkan kembali upaya penemuan kasus TBC. Meski begitu, protokol kesehatan Covid-19 masih tetap diterapkan ditengah giat tersebut.
Diharapkan, agar masyarakat lebih mengenali gejala-gejala TBC. Hal ini dilakukan agar mereka yang bergejala TBC ini bisa mendapat penanganan dengan segera. Terlebih, TBC merupakan salah satu penyakit menular dengan resiko kematian yang cukup tinggi.
Adapun gejala TBC diantaranya, batuk lebih dari dua minggu, demam keringat malam lebih dari dua minggu, kurang nafsu makan, berat badan menurun, dan atau ada pembesaran kelenjar getah bening.
"Oleh karena itu, kita perlu mewaspadai dampak akibat TBC, diantaranya kerusakan paru-paru sampai kematian bila tidak berobat rutin sampai sembuh, yakni enam sampai 12 bulan pengobatan. Hal ini mengingat Indonesia negara ketiga dengan beban TBC tertinggi di dunia, dan TBC masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan kasus 300 kematian akibat TBC per hari," jelas Kristy.
Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat menerapkan hidup bersih dab sehat. Dengan cara menerapkan pola makan yang sehat, menjaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, berolahraga secara rutin serta berisitrahat dengan cukup.
Berikut pencegahan TBC yang disarankan oleh Sudin Kesehatan Jakarta Barat:
1. Membudayakan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, makan makanan bergizi, dan tidak merokok, olahraga rutin, istirahat cukup.
2. Membudayakan perilaku etika berbatuk dan bersin (menutup hidung dan mulut/ memakai masker) dan cara membuang dahak bagi pasien TB