Hagia Sophia Kembali Difungsikan Sebagai Masjid, 350 Ribu Warga Salat Berjemaah Bersama Erdogan

Senin 27 Jul 2020, 10:30 WIB
Masjid Hagia Sophia dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Turki. (ist)

Masjid Hagia Sophia dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Turki. (ist)

JAKARTA - Pemerintah Turki secara resmi mengumumkan dan melaksanakan salat Jumat untuk pertama kalinya setelah 86 tahun menjadi museum, di Hagia Sophia, Jumat (24/7/2020).

Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Turki, Fauzul Azhim menuliskan kepada Poskota.co.id, bahwa penetapan Hagia Sophia menjadi masjid dilakukan berdasarkan pembatalan status Hagia Sophia sebagai museum dengan putusan hukum tertinggi di Turki dengan nomor keputusan E:2016/16015, K:2020/2595 tertanggal 2 Juli 2020. Pada tanggal 10 Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan resmi mengeluarkan surat penetapan Hagia Sophia menjadi masjid.

Salat Jumat pertama di Hagia Sophia dipimpin langsung oleh Ali Erbas, Menteri Agama Republik Turki. Ia juga bertindak selaku khotib. Ali, termasuk Presiden Erdogan membuka perhelatan salat Jumat tersebut dengan membaca Alquran, surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah.

Dalam khutbahnya, Ali menyampaikan bahwa momen kali ini mirip dengan momen pada 70 tahun lalu ketika azan pertama kali berkumandang di Turki setelah 18 tahun azan tidak berkumandang seperti biasanya.

“Hari ini kita mengalami hari yang mirip dengan ketika 16 muadzin menggemakan suara Allahu Akbar di sekitar bangunan dari 16 menara balkon di Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmed), tepat di seberang kita, 70 tahun yang lalu, dan penyatuan kembali masjid kita dengan azan setelah 18 tahun lamanya berpisah.” Jelas Ali.

Seperti tercatat dalam sejarah bahwa pada masa awal revolusi, Turki mengalami peralihan ideologi dari Islamisme kepada ideologi sekuler di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, azan di masjid menggunakan bahasa Arab sempat dilarang sejak 1932 dan berlangsung selama 18 tahun.

Dengan bergantinya kekuasaan, azan kembali berkumandang di tanah Turki pada tahun 1950 di bawah kepemimpinan Adnan Menderes.

Para jemaah berada di sekitar masjid mendengarnya dengan sangat antusias dan sesekali mengumandangkan takbir dan salawat.

Antusiasme masyarakat Turki yang sangat tinggi bisa dilihat dari jumlah peserta salat Jumat pada hari itu. Diklaim oleh salah satu media Turki TRT World, sebanyak 350.000 pengunjung memadati Hagia Sophia untuk melaksanakan salat berjemaah secara langsung di sekitar masjid.

Sejauh radius 1 kilometer area sekitar Masjid Hagia Sophia dipenuhi oleh para pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah salat Jumat.

Selain itu antusiasme yang tinggi khususnya dari penduduk Istanbul bisa dilihat dari jumlah jemaah Salat Jumat di masjid lain selain di Hagia Sophia. Terdapat banyak masjid di Kota Istanbul mengalami penurunan jumlah jemaah, dikarenakan kebanyakan dari mereka memilih untuk salat Jumat di masjid Hagia Sophia dan sekitarnya.

Berita Terkait
News Update