JAKARTA - Tante dari anak yang menjadi korban penganiayaan ayahnya di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, berharap polisi juga ikut menahan istri dari AM (40). Pasalnya, ibu tiri korban selama ini juga ikut menelantarkan RPP (12), bocah malang tersebut.
Linda (29), tante RPP mengatakan, keluarga sangat berharap polisi ikut menjerat ARW (40), ibu tiri si anak. Pasalnya, wanita tersebut juga mengeksploitasi dan menelantarkan RPP.
"Ibunya pembantu rumah tangga, nah korban sering dipaksa ikut bantu kerja untuk meringankan tugasnya," katanya, Minggu (26/7/2020).
Aksi eksploitasi anak ini, kata Linda, diketahui pihak keluarga setelah RPP menceritakan perbuatan yang termasuk kekerasan terhadap anak itu. Di mana selama ini, RPP dipaksa membantu pekerjaan ARW sebagai asisten rumah tangga yang salah satunya disuruh angkat sampah yang berat-berat.
"Pengakuan anaknya seperti itu, dari keluarga sendiri memang sering lihat istrinya bangunin korban, maksa ikut kerja," ujarnya.
Linda menilai tindakan sebagai eksploitasi karena ARW tak pernah memaksa putri kandungnya sendiri, GH (10). Namun RPP yang merupakan anak tiri kerap dipaksa ikut bekerja dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Sering dari pagi jam 8 dibangunin paksa, korban dipulangin baru subuh. Korban juga dipaksa bantu ibunya kerja jaga tempat fotokopi," tuturnya.
Tak sampai di situ, Linda menyebut ARW juga menelantarkan RPP dengan tak memberi makan hingga korban kelaparan. Setiap kali dirinya menjumpai si anak yang baru pulang kerja, RPP selalu dalam keadaan lapar.
"Jadi sudah dipaksa kerja dari pagi, pas pulang korban malah sering minta makan ke neneknya sama tante yang dagang," lanjut Linda.
Selama berbulan-bulan ini juga, kata Linda, ARW membiarkan penganiayaan yang dilakukan ayah kandungnya itu. Karena itu, pihak keluarga besar berharap Polres Jakarta Timur segera menetapkan ARW jadi tersangka kekerasan terhadap anak.
"Kasihan itu anak, makanya kita mau ibu tirinya juga ditetapkan sebagai tersangka," sambungnya.
