Sebelum Ditemukan Tewas, Yodi Sempat Terekam CCTV Tengah Membeli Pisau

Minggu 26 Jul 2020, 21:38 WIB
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat memberi keterangan pers.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat memberi keterangan pers.

JAKARTA-Pihak kepolisian telah menyimpulkan bahwa kematian Editor Meytro TV Yodi Prabowo akibat bunuh diri. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan  serangkaian penyelidikan dan penyidikan dari tim gabungan.

“Satu diantara fakta penyelidikan yang menguatkan Yodi Prabowo adalah yang bersangkutan sempat membeli pisau. Hasil pemeriksaan CCTV di salah satu toko ritel didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

Ada kekhususan dari pisau yang ditemukan di TKP yakni pisau tersebut terdapat di sebuah toko ritel peralatan rumah tangga ternama di Indonesia. Polisi kemudiasn melakukan penelusuran di toko tersebut.

Ternyata dari  rekaman CCTV tersebut diketahui Yodi terlihat sempat membeli pisau pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20 WIB. Dia hanya 8 menit mendatangi toko ritel tersebut.

Saat  memasuki toko Yodi langsung menuju ke arah rak bagian pisau. Dia berada di rak tersebut hanya 2 menit kemudian dilanjutkan   menuju kasir.

Dari sinilah polisi akhirnya menyimpulkan bahwa Yodi Prabowo bunuh diri. Jadi pisau itu sebagai alat melukai  dibeli sendiri olehnya.

“Buktinya mulai dari CCTV, bon struk, sampai ke tempat parkir semua ada. Bagaimana dia masuk dan keluar," jelas Tubagus.

Selain itu polisi juga tidak menemukan adanya keterlibatan orang lain dalam tewasnya Yodi Prabowo. Sidik jari dan DNA Yodi Prabowo  ada di pisau yang ditemukan di TKP. Dan semua barang di TKP hanya memperlihatkan sidik jari dan DNA milik Yodi.

Polisi menduga, Yodi sendiri mengakhiri hidupnya  lantaran  depresi yang dialaminya. Dia mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM. Ia juga disarankan dokter untuk menjalani tes HIV,” ujar Tubagus.

Diduga kuat Yodi mengalami  gangguan kesehatan yang membuatnya memeriksakan diri  ke rumah sakit sebagai motif korban bunuh diri. Kendati demikian  Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.

Selain itu Tubagus juga mengatakan, Yodi Prabowo positif amphetamine setelah tim forensik melakukan pemeriksaan. Hal ini juga yang menguatkan bahwa dia tengah dirundung depresi.

Pengaruh amphetamine inilah yang diduga menjadi penyebab utama dia nekat melakukan tindakan bunuh diri. Meningkatnya keberanian yang luar biasa ini akibat konsumsi amphetamine tadi.(*/fs)

News Update