Misteri Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo Belum Terungkap, Polda Beri Alasannya

Jumat 24 Jul 2020, 08:06 WIB
Foto Yodi Prabowo, semasa hidup. (ist)

Foto Yodi Prabowo, semasa hidup. (ist)

JAKARTA - Ditreskrimum Polda Metro Jaya hingga dua pekan masih terus melakukan upaya pengungkapan kasus pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, yang jenasahnya ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020) lalu.

Sejauh ini polisi belum bisa mengungkap kasus pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, karena sejumlah hal.

"Kita harus mengumpulkan pelan-pelan semuanya, gak bisa terburu-buru. Karena ini mayat sudah hampir 3 hari di TKP. Ini menjadi hambatan tersendiri karena sudah terjadi pembusukan lanjutan di jenasah, dalam istilah forensik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis (23/7/2020).

Menurut Yusri dari keterangan saksi dan hasil Puslabfor diperkirakan Yodi Prabowo meninggal dunia tanggal 8 Juli 2020 dan ditemukan pada 10 Juli 2020. "Korban meninggal antara pukul 12 malam sampai pukul 02.00 pagi," ujar Yusri.

Saat ini kata dia, tim khusus yang dibentuk akan menggelar analisa dan evaluasi atau anev kembali terkait kasus ini. "Anev digelar melihat hasil dari tim-tim yang dibentuk dan bergerak dari kemarin sampai pagi ini," tukasnya.

Sebelumnya Yusri mengatakan dari hasil pemeriksaan sidik jari di pisau dapur yang ditemukan di jenasah Yodi Prabowo, puslabfor baru menemukan sidik jari dan DNA korban Yodi Prabowo.

"Kami periksa dengan berbagai cara karena pisau dapur ini ditemukan sudah lebih dari tiga hari. Sementara ini sidik jari di pisau, ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri. Tapi ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami. Oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman, dan mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," ucap Yusri.

Yusri menyebutkan setelah memeriksa 34 saksi dan melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) ulang, atas tewasnya Yodi, penyidik akibat pisau dapur yang ditemukan di sekitar jenasah korban awalnya berada di bawah tubuh jenasah Yodi yang tertelungkup.

Selain itu penyidik juga menyimpulkan tidak ada kekerasan benda tumpul atau pemukulan terhadap korban. Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat karena jenasah korban ditemukan sekitar 3 hari setelah meninggal dunia.

"Tim yang dipimpin oleh Pak Dir Krimum Polda Metro bersama Kasat Reskrim Jaksel sudah melakukan cek lagi ke TKP untuk bisa memastikan keterangan dari saksi-saksi yang ada, keterangan dari saksi ahli, keterangan dari forensik juga ada, serta dari labfor juga ada ikut ke TKP," tukas Yusri.

Hal itu kata Yusri untuk mensinkronkan antara temuan di lapanhan dengan hasil keterangan saksi yang ada dan petunjuk lain yang didapat penyidik. mengsinkronkan.

"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban. Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.

Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban. "Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," pungkasnya.

Sebelumnya, keluarganya sempat menyatakan Yodi hilang sejak Selasa (7/7/2020). Kemudian berdasarkan hasil autopsi jenazah, polisi memastikan Yodi korban pembunuhan. 

Dari keterangan saksi kekasih korban, yaitu Suci yang ketika dicocokkan tidak sesuai dengan keterangan lainnya ataupun barang bukti yang ditemukan di lokasi mayat Yodi ditemukan. 

Korban Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020) lalu. (ilham/win)

News Update