JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak heran melihat pelonjakan tajam kasus covid-19 di Jakarta. Pasalnya tim Puskesmas aktif mencari kasus baru Corona sejak bulan Juni 2020.
Lebih lanjut Anies menjelaskan, angka itu melonjak tajam karena Pemprov DKI melakukan peningkatan kapasitas tes corona setiap hari.
"Tim Puskesmas Jakarta aktif mencari kasus sejak Juni. Tak heran kalau angka positif melonjak," papar dia melalui postingan Instagramnya @aniesbaswedan pada Jumat (24/7/2020).
Untuk diketahui, kasus positif covid-19 di ibu kota meroket sepanjang awal Juli hingga hari ini. Tercatat di bulan Juli saja ada 6,051 kasus terkonfirmasi corona. "Sepanjang Juli, ada 6,051 orang di Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Anies
Dalam kondisi pandemi sekarang ini langkah Pemprov DKI adalah menemukan orang-orang yang terpapar dan mengisolasi. Hal itulah diyakini paling jitu memutus mata rantai penularan COVID-19. "Dengan orang tersebut ditemukan dan diisolasi maka dia bisa mencegah untuk tidak menulari keIuarganya, tetangganya, ataupun koleganya," tuturnya.
Karena itulah, kata Anies, DKI meningkatkan terus kemampuan testing. Menurut standard WHO, harus dilakukan test swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) testing terhadap 1.000 orang per sejuta penduduk per minggu. Ia pun mengaku, bahwa saat ini Jakarta sudah hampir 4 kali lipat dari syarat yang ditentukan WHO.
"Kami tidak mau mengurangi testing agar terkesan jumlah yang positif terlihat kecil," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, kini positivity rate yang dilakukan Pemprov DKI mencapai 5,2 persen. Sedangkan positivity rate yang disyaratkan WHO maksimal 10 persen. (yono/tri).