JAKARTA – Saat ini sedang disusun Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pedoman Teknis Keselamatan Pesepeda di Jalan.
"Keberadaan sepeda bukan hanya yang di perkotaan, tapi banyak juga sepeda di pedesaan yang penggunaannya bervariasi, bisa sebagai alat angkut barang," kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam tulisannya yang diterima Kamis (23/7/2020).
Peneliti Laboratorium Transportasi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Anggota MTI Jawa Tengah, juga menambahkan, di Jakarta juga banyak sepeda untuk alat angkut barang, seperti jualan siomay, kopi, jamu. Ada juga yang digunakan untuk komersial angkut orang di Kawasan Kota Tua.
“Jadi jangan terjebak hanya mengatur sepeda yang sedang tren saat ini,” ujarnya.
Tata cara bersepeda ada dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diantaranya; Pasal 25 (1) Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan Jalan berupa (g) fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat. Pasal 45 (1) Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi (b) lajur sepeda.
Pasal 62 (1) Pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda, (2) Pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Pasal 106 (2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan pesepeda.
Pasal 122 (2) Pesepeda dilarang membawa Penumpang, kecuali jika sepeda tersebut telah dilengkapi dengan tempat Penumpang. Pasal 123 Pesepeda tunarungu harus menggunakan tanda pengenal yang ditempatkan pada bagian depan dan belakang sepedanya.
Ia menegaskan praktek pesepeda di negara lain, seperti di Inggris terjadi peningkatan pemesanan sepeda hingga 200 persen. Ini akibat dampak pandemi menyebabkan 61 persen orang Inggris takut untuk menggunakan angkutan umum.
Saat ini omset penjualan sepeda juga meningkat. Dari 20-30 per minggu, menjadi 50 sepeda setiap hari. Begitu juga dengan penjualan rantai sepeda dan suku cadang lainnya.
"Tindakan sementara waktu yang dilakukan beberapa kota di Inggris adalah membuat jalur sepeda non permanen dengan mengambil sebagian ruang kendaraan bermotor menjadi ruang bagi pejalan kaki dan pesepeda, “tegas dia.
Sementara di Amerika Serikat, saat pandemi, pemerintah di Amerika Serikat melakukan pembatasan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Pengguna sepeda di beberapa kota, seperti Philadelphia meningkat hingga 150 persen.