AKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan mengakui krisis akibat pandemi Covid-19 lebih besar dibanding krisis moneter tahun 1998 silam. Di mana saat ini krisis juga berdampak pada pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut dikatakan, saat Anies jadi pembicara diskusi virtual yang mengangkat tema 'Optimalisasi Kredit Usaha Mikro Untuk Pulihkan Ekonomi Jakarta' bersama dengan wartawan Balaikota, melalui aplikasi Zoom, Rabu (22/7/2020).
"Situasi krisis yang kita hadapi saat ini agak berbeda dari yang pernah kita alami. Paling tidak yang besar sekitar 22 tahun lalu, dimana sektor mikro kecil justru sebagai penopang, sementara sektor modern dan besar terkena," ujar Anies.
Tantangan hari ini, lanjut Anies, bagaimana pemerintah bisa memberikan paket-paket kebijakan termasuk akses dan fasilitas usaha mulai dari fasilitas kredit sampai pasar yang membuat pelaku UMKM dapat bertumbuh kembang. "Jadi ini pendekatannya lebih induktif. Melihat apa yang menjadi kebutuhan, lalu itu yang disiapkan," jelas Anies.
Terkait dengan pemulihan ekonomi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima masukan dari para pelaku usaha tentang terobosan-terobosan yang dibutuhkan.
"Harapannya solusi yang diberikan tidak bersifat jangka pendek saja, tetapi jangka menengah. Mudah-mudahan gagasan yang tadi muncul bisa dijadikan paket ide-ide dan mudah-mudahan itu bisa dijadikan untuk menyusun kebijakan di Jakarta," pungkas Anies. (yono/ruh)