Waduh, Rupiah Terus Tertekan Dekati Rp15.000 per Dolar AS, Begini Kata Pengamat Ekonomi

Selasa 21 Jul 2020, 09:15 WIB
Ekonom Bank Permata, Josua Perdede memprediksi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. (ist)

Ekonom Bank Permata, Josua Perdede memprediksi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. (ist)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih melemah mendekati angka Rp15.000 per dolar AS. Ada sejumlah faktor yang memengaruhi melemahnya nilai rupiah.

Ekonom Bank Permata, Josua Perdede mengakui nilai tukar rupiah masih diperdagangkan di level Rp14.800-Rp14.900 terhadap dolar AS.

Ia menambahkan dalam jangka pendek, sentimen trade war (perang dagang) antara AS dan China masih memengaruhi perkembangan nilai tukar Asia termasuk rupiah.

Selain itu, lanjut Josua, perkembangan kasus Covid-19 yang cenderung masih meningkat di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia juga turut menekan pasar keuangan negara berkembang termasuk pasar keuangan Indonesia, sehingga turut membatasi peningkatan capital inflow di dalam negeri.

"Namun hingga akhir tahun, pergerakan rupiah juga diperkirakan akan turut dipengaruhi juga oleh faktor fundamental yakni pemulihan ekonomi nasional yang didorong oleh stimulus fiskal serta pelonggaran kebijakan moneter BI yang akan memberikan dorongan positif bagi aktivitas perekonomian," kata Josua kepada Poskota.co.id, Selasa (21/7/2020).

Josua menjelaskan defisit transaksi berjalan diperkirakan akan cenderung melandai pada 2020 ini sehingga akan mendorong minat investasi asing.

"Minat investor asing yang masih tinggi pada pasar keuangan Indonesia juga didukung oleh real policy rate Indonesia yang tetap menarik jika dibandingkan dengan real policy rate (kebijakan suku bunga) di negara maju, sehingga investor global akan cenderung minat pada aset-aset keuangan yang masih menawarkan return yang kompetitif," ucap Josua.

Ia menerangkan potensinya akan semakin besar ketika sentimen positif mendukung pasar keuangan domestik serta kondisi pemulihan ekonomi global. (johara/ys)

News Update