Si Sakit Juga Bisa Bohong, Lho!

Selasa 21 Jul 2020, 09:45 WIB

SIAPA yang nggak iba ketika melihat orang yang mengidap penyakit? Misalnya penyakit kanker, lumpuh, struk, atau sekujur tubuhnya cacat. Tentu saja, ini akan membuat iba orang lain, apalagi yang sakit memang miskin, artinya nggak mampu untuk berobat.

Dengan kondisi begitu biasanya, orang  yang iba, dan yang punya harta berlebih bisa membantu. Banyak cerita orang-orang yang punya harta lalu memberi bantuan dengan jumlah yang lumayan sampai puluhan juta rupiah. Selain itu, banyak juga relawan yang membentuk kelompok atau pundi-pundi bantuan, yang digalang dari masyarakat luas, dan hasilnya  langsung disumbangkan pada si sakit agar bisa berobat.

Tapi sayang banyak kasus yang diselewengkan, apakah itu oleh si oknum yang bertindak seperti dewa, tapi ternyata mereka itu penipu. Nah, yang bikin kaget adalah bahwa yang melakukan penipuan adalah si sakit itu sendiri. Misalnya mengaku tidak pernah meneria bantuan, padahal uang bantuan puluhan juta sudah mereka terima. Uang yang seharusnya untuk berobat ternyata buat beli kepeluan pribadi. Ada yang beli sapi, motor dll.

Ada juga tukang bohong yang kebangetan, mengatasnamakan kesehatan. Seperti yang viral di medsos, suami istri berselancar tipu sana-sini, mengaku tajir melintir, dan sumbang miliaran kepada lembaga kesehatan. Tapi, nyatanya juga dusta belaka.

Bukan itu saja, suami istri pembohong itu juga beli rumah yang harganya sekian puluh miliar. Tapi, ditnggu-tunggu nggak kunjung kelihatan batang hidugnya.

Nggak jelas apakah hal tersebut sebagai penyakit? Ya, penyakit bohong. Seperti cerita masa kecil, ketika kawan kita cerita bohong, “ Hay, Bapak gue baru dapat proyek, beli motor baru, makan di restoran!”

Tapi, nyatanya bohong belaka. Jangankan motor baru, sepeda butut aja kagak. Ah, dasar sakit! (massoes)

News Update