JAKARTA - Proyek lanjutan penataan Waduk Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara bakal dikerjakan paling telat awal 2021. Selain untuk menampung air saat hujan deras, area di sekitar waduk akan dibangun tempat sarana publik seperti lintasan lari, lokasi binaan pedagang, kolam pemancingan, taman dan sebagainya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sebetulnya proyek lanjutan penataan Waduk Sunter dilakukan pada pertengahan tahun 2020 ini. Namun karena adanya recofusing anggaran untuk penanganan wabah Covid-19, maka penataan waduk tersebut ditunda.
“Selambatnya penataan tahun depan, tapi tahun ini sedang kami upayakan mencari sumber-sumber pembiayaan lain salah satunya melalui dana CSR (pertanggung jawaban sosial perusahaan),” kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI.
Menurutnya, penataan Waduk Sunter merupakan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Waduk harus diberdayakan selain untuk menahan bencana banjir, juga untuk kegiatan olahraga dan sosial-ekonomi dan budaya bagi masyarakat Jakarta.
Apalagi stigma yang selama ini diterima Pemprov DKI Jakarta adalah Waduk Sunter kerap dijadikan tempat mesum sejumlah pemuda-pemudi. “Sebagaimana program RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan arahan Pak Gubernur, bahwa di situ akan dijadikan pedestrian, tempat rekreasi, penataan UMKM dan tidak boleh lagi menjadi tempat yang mesum,” ujar pria yang akrab disapa Ariza ini.
Dalam kesempatan itu, Ariza memastikan wahana jet ski yang selama ini ada di Waduk Sunter tetap dipertahankan. Hal itu berdasarkan koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
“Sejauh ini efektivitas Waduk Sunter berjalan baik, di situ sudah ada tribun sehingga akan diefektifkan dan saya sudah mengecek kondisi langsung di lapangan saat hari Minggu (19/7/2020) kemarin,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menambahkan, sebetulnya penataan Waduk Sunter sudah dilakukan sejak 2019 lalu, namun belum dilakukan secara menyeluruh. Dari total luas 2.400 meter persegi, pihaknya baru menata Waduk Sunter seluas 1.400 meter persegi dengan alokasi dana Rp 40 miliar.
Sementara untuk penataan waduk seluas 1.000 meter persegi lagi dengan nilai Rp 30 miliar, rencananya akan dilakukan pada 2020 ini. Namun karena adanya recofusing anggaran untuk Covid-19, maka pengerjaan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terpaksa tertunda.
“Tapi alhamdulillah setelah kemarin (Minggu, 20/7/2020) hasil kunjungan pak Wagub ke Waduk Sunter, rencananya proyek akan dilanjutkan memakai anggaran CSR,” kata Juani.
Juaini mengatakan, penataan pada 2019 lalu meliputi pengerukan waduk, revitalisasi kolam pemancingan, pembangunan lintasan lari, tempat permainan anak-anak dan ampiteater atau gelanggang terbuka. Lalu untuk penataan yang terakhir, DKI akan membangun lokbin untuk pedagang UMKM yang ada di sana.