JAKARTA – Kebijakan penutupan diskotek dan usaha hiburan malam oleh Pemprov DKI Jakarta dinilai sudah tepat oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PKS Abdul Aziz.
Menurutnya, pengusaha hiburan justru perlu memahami resiko besar yang akan terjadi jika tempat hiburan malam tersebut tetap dibuka di tengah pandemi Covid-19. Terlebih, kasus positif Covid-19 di Jakarta belum menunjukkan adanya penurunan.
"Ini untuk keselamatan mereka sendiri, kalaupun mereka mau demo ya silahkan itu bagian dari aspirasi," kata Aziz di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Aziz menanggapi pernyataan Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) yang menyebut Gubernur DKI Anies Baswedan pilih kasih terhadap usaha tempat hiburan malam.
Baca juga: Geruduk Balai Kota, Asphija Desak Gubernur Anies Buka Tempat Hiburan Malam
Menurut Aziz tempat hiburan malam merupakan kategori hiburan yang umumnya berada di ruang tertutup. Kata dia, lokasi tersebut jauh lebih beresiko di banding tempat hiburan yang terbuka.
"Mereka harus paham bahwa penundaan ini demi kepentingan mereka sendiri, misal seandainya terjadi cluster baru ditempat tertutup, yang akan dirugikan kan mereka sendiri," ujar dia.
"Jadi pesan saya bersabarlah, kita semua dalam kondisi yang sulit, sama sekali tidak ada dalam kondisi Pemda DKI ini ingin sengaja menutup dengan semena-mena, alasannya jelas, tertulis dan mereka juga sudah punya surat komitmen dari perusahaannya sendiri," lanjutnya.
Diketahui, pagi ini, Aliansi Karyawan Hiburan Dan Pengusaha Hiburan (Asphija) menggelar aksi di depan Kantor Balai Kota Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (21/7).
Dalam aksinya, ratusan demonstran meminta agar Gubernur Anies kembali membuka tempat diskotek dan usaha hiburan malam di Jakarta.
Mereka menyebut, ditutupnya usaha tersebut di tengah pandemi Covid-19 sangat berdampak pada nasib usaha dan pekerja. Bahkan sebanyak ribuan karyawan hiburan malam terancam di-PHK. (yono/tri)