JAKARTA – Sejumlah kebutuhan pokok seperti cabe dan telur di DKI Jakarta mulai merangkak naik, antara Rp2000 hingga Rp10.000/kg.
Akibat kenaikan harga kebutuhan pokok ini banyak dikeluhkan warga masyarakat terutama pedagang makanan. Warga berharap kepada pamerintah agar harga tersebut untuk di normalkan kembali.
Seperti yang diungkapkan oleh Lulu (35), pedagang sayur di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara. Menurutnya kenaikan harga cabe ini terjadi sejak dua hari lalu, cabe rata-rata naik antara Rp5.000 hingga Rp10.000/kg.
"Biasanya harta Cabe rawit kriting Rp25.000 sekarang naik antara Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. Begitu pula harga Cebe merah yang awalnya Rp20.000 menjadi Rp. 30.000," kata Lulu, Minggu (19/7/2020).
Kenaikan juga terjadi pada cabe merah kering. Pada awalnya Rp20.000 naik menjadi Rp25.000/Kg.
Begitu juga telur mengalami kenaikan sekitar Rp2.000 sekitar satu minggu lalu. "Memang harga telur terus mengalami kenaikan sejak satu minggu lalu,"kata Pujiono (51), pedagang lainnya.
Dia juga tidak mengetahui penyebab kenaikan harga telur tersebut. Namun, kenaikan harga ini di perkirakan pasokan dari daerah berkurang.
Sementara itu, Rusminah (50) salah seorang pedagang Warteg mengatakan, kenaikan cabai memang mengganggu penjualannya. Namun, dia memiliki beberapa cara untuk mengatasi kenaikan cabai dan kebutuhan pokok lainnya seperti bawang putih dan barang-barang lainnya.
"Memang jualan di warteg menu masakkannya beragam. Kalau cabe dan telur naik ya masak menu yang pakai cabe dan telur akan dikurangi sedikit, dan menu yang kurang cabai bisa diperbanyak," tutur pedagang Warteg yang ada di Semper Barat ini. (wandi/tri)