Masyarakat Semakin Ngik-ngikkan

Minggu 19 Jul 2020, 09:55 WIB

ORANG miskin makin bertambah. Ini semua gegara Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.Virus tersebut benar-benar bikin para ahli dan pemangku kebijakan nggak berkutik. Ada yang berusaha sekuat tenaga, tapi ada juga yang leha-leha, membiarkan keadaan. Jadi yang terjadi, yang miskin makin miskin, yang pas-pasan jadi sengsara. 

“ Ya, ini semua sebenarnya yang susah rakyat. Selalu saja ditimpa masalah, untuk urusan perut saja kebingungan. Bayangkan saja, mereka para pekerja yang biasa menghidupi keluarga, tiba-tiba kena PHK. Yang kerja harian, buruh pun sama. Harus istirahat, karena perusaahaan atau pabrik pada tutup,” ujar sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.

Memang benar adanya. Dalam segala hal yang disebut musibah, rakyatlah yang selalu jadi korban. Terutamanya ekonomi yang menjadi morat-marit. Ya, sekadar bantuan dari pemerintah, itu hanya mengganjal perut. Tapi, kehiduan kan bukan perut saja yang diisi, masih banyak lagi. Kontrakan, bayar cicilan utang sana sini. Wah, banyak deh! Nah, inilah yang nggak bisa dipenuhi.

Tai, jangan khawatir, buat bapak-bapak yang di atas sana. Rakyat kita ini tahan banting, ini yang disebu oleh para pengamat. Hal krisis ekonomi, sudah sering terjadi. Perekonomian buruk, masyarakat juga ikut terpuruk. Tapi, betapa luar biasanya  mereka akan bangkit lagi dengan kekuatan dan semangat untuk hidup.

Sekali lagi, wahai para pemangku jabatan yang bertanggung jawab pada rakyat, tenang-tenang sajalah. Rakyat sudah biasa berteman dengan penderitaan!

Tapi, kalau bos marah pada anak buahnya, silakan sajalah. Biar tahu, bahwa ada yang sedang sengsara. ”Jadi para oknum pejabat yang masih saja rakus, sadarlah. Bahwa  yang dikorup itu adalah hak rakyat yang lagi ngik-ngikkan!” ujar istri Bang Jalil, yang dapurnya juga mulai krisis. (massoes)

News Update