ADVERTISEMENT

Anies Disebut Gunakan Isu Agama dalam Proyek Reklamasi Ancol, Taufik: Nggak Benar Itu

Minggu, 19 Juli 2020 14:45 WIB

Share
Anies Disebut Gunakan Isu Agama dalam Proyek Reklamasi Ancol, Taufik: Nggak Benar Itu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sejumlah pihak berpendapat, pembangunan Museum Nabi sebagai siasat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk memperluas kawasan Ancol.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhamad Taufik menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Ia menegaskan urusan agama tidak ada sangkut pautnya dengan perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan).

"Nggak ada urusan dengan itu. Ngapain isu agama dimain-mainin? Itu sih orang mengait-ngaitkan saja supaya orang dapat dukungan menolak," tegasnya, saat di kegiatan Gowes Sehat di Putri Duyung Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (19/7/2020).

Seperti diketahui, izin perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara, yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mendapat penolakan dari sejumlah pihak. "Kontra boleh asal dengan pikiran sehat, dengan cara apa? Diajak dialog," ujar Taufik.

"Ini orang menyebut reklamasi Ancol, kehidupan orang terganggu. Nah itu mesti dibuktikan, yang terganggu di mana?," sambung politisi Partai Gerindra itu.

Untuk diketahui, perluasan kawasan rekreasi Dufan dan Taman Impian Ancol Timur seluas masing-masing sekitar 35 hektar dan 120 hektar. Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta 237/2020 terkait hal tersebut yang diteken Anies pada 24 Februari 2020.

Pembangunan perluasan kawasan ini pun resmi menjadi wewenang dan beban biaya PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). Nantinya dikawasan tersebut, salah satunya akan dibangun Museum Sejarah Rasulullah SAW dan juga tempat rekreasi kelas dunia. (yono/ys)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT