Kementerian Pariwisata Kembangkan Travel Storytelling

Sabtu 18 Jul 2020, 05:05 WIB
Travel Storytelling. (ist)

Travel Storytelling. (ist)

JAKARTA  - Travel Storytelling dinilai efektif menjadi metode untuk menggali nilai-nilai wisata yang unik dan menarik dari sebuah destinasi wisata budaya.

Dalam seri Webinar Wisata Heritage bertema 'Mengangkat Nilai-Nilai Produk Wisata Warisan Budaya Dunia Melalui Travel Storytelling'.

Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan mengatakan Travel Storytelling bisa menjadi alat untuk mempromosikan nilai-nilai budaya dalam sebuah objek wisata. Seperti Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Unesco pada 6 Juli 2019.

"Karena sudah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia, seharusnya Sawahlunto punya nilai jual yang jauh lebih baik dibanding warisan budaya yang lain,"ucap Alexander Reyaan, kemarin.
Alex mengungkapkan pihaknya telah berkomitmen untuk terus mempromosikan destinasi wisata Sawahlunto.

"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menjadikan Sawahlunto sebagai sebuah destinasi yang difavoritkan wisatawan dan akan diprioritaskan untuk dikembangkan ke depan khususnya dengan menggali potensi budayanya," tambahnya.

Webinar ini dihadiri oleh dua narasumber yakni Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Rahmat Gino Sea Games yang menyampaikan materi berjudul 'Sejarah Warisan Budaya Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto' dan penulis Astrid Savitri yang membahas mengenai Travel Storytelling'.

Rahmat Gino memaparkan, nama Sawahlunto berasal dari dua kata, yaitu Sawah dan Lunto.
"Jadi sawah ini dilintasi Sungai Lunto atau Batang Lunto, sehingga kota ini dinamai Sawahlunto," pungkas Rahmat. (mia/fs)
 

 
 

Berita Terkait

News Update