Dukung Wisata Bali, Dirjen Hubla Uji Coba e-Pilot di Perairan Benoa untuk Keselamatan Maritim

Sabtu 18 Jul 2020, 09:24 WIB
Dirjen Hubla Arif Toha memaparkan rencana ujicoba e-Pilot di perairan Benoa, Bali.(ist)

Dirjen Hubla Arif Toha memaparkan rencana ujicoba e-Pilot di perairan Benoa, Bali.(ist)

JAKARTA – Dukung destinasi wisata Bali, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali menggelar uji coba e-Pilotage di perairan Benoa. Uji coba itu dalam rangka meningkatkan pelayanan untuk keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia.

Kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan ke 4 yang sebelumnya di Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok (VTS Tanjung Priok), Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang (VTS Center Batam) dan Distrik Navigasi Kelas III Tarakan (VTS Tarakan).

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, mengatakan uji coba e-Pilotage terakhir bertujuan untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana serta regulasi berdasarkan karakteristik traffic dan alur pelayaran untuk mengimplementasi peran dari stasiun VTS guna pengawasan terhadap kapal-kapal.

“Pelabuhan Benoa direncanakan sebagai daerah tujuan wisata utama yang diandalkan sebagai salah satu sektor yang mampu membangkitan perekonomian pasca pandemi ini. Tentunya dengan adanya e-Pilotage ini dapat menambah keyakinan para perusahaan pelayaran yang akan mengunjungi Benoa menjadi semakin aman,” kata Arif, Jumat (17/7/2020).

Sementara, Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan menuturkan, pihaknya juga akan menyiapkan sarana prasarana, termasuk back up system maupun SDM untuk bisa mengoperasikan VTS ini dengan baik sehingga pelayanan kenavigasian dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran.

Hengki berharap agar Distrik-Distrik Navigasi yang lain dapat menjadikan pelaksanaan test bed kali ini sebagai suatu contoh yang bisa diikuti SOP nya, serta koordinasi antara VTS, Pandu dan Nakhoda juga senantiasa dapat ditingkatkan sehingga saat benar-benar saat traffic padat pun tetap bisa melayani dengan maksimal.

“Intinya bagi kita adalah bagaimana teknologi harus dapat membantu kapal-kapal untuk dapat bernavigasi dengan baik dan selamat. Tentu kita sudah menetapkan alur pelayaran, membangun SBNP serta VTS, dan hal itu menjadi bagian dari bagaimana kita dapat membantu navigasi kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan dengan selamat,” ucap Hengki. (ilham/tri)

Berita Terkait
News Update