Waspadai Ancaman

Jumat 17 Jul 2020, 06:00 WIB
Kampung miskin dan kumuh di Jakarta,

Kampung miskin dan kumuh di Jakarta,

BERTAMBAHNYA positif Covid-19 yang diikuti dengan meningkatnya warga miskin, wajib menjadi perhatian semua pihak.

Angka kemiskinan beberapa bulan belakangan ini bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dibandingkan pada September 2019.

Meningkatnya penduduk miskin ini disebabkan bertambahnya jumlah pengangguran sejak menyebarnya Covid-19 yang jumlahnya sudah jutaan orang.

Bayang - bayang resesi ekonomo sudah diprediksi para ahli. Tentu dengan beragam argumentasi, di antaranya dari tren angka pertumbuhan ekonomi belakangan ini. Utamanya setelah pandemi.

Resesi ekonomi, pengangguran dan kemiskinan ketiga hal yang saling terkait. Resesi berdampak kepada pengangguran yang berujung kemiskinan.

Terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat memang menjadi tugas dan cita - cita negara, tetapi mendorong terwujudnya  kesejahteraan rakyat hendaknya menjadi kepedulian semua elemen bangsa.

Apalagi kian sulitnya perekonomian lebih dikarenakan mewabahnya virus  Corona yang tidak saja menimpa negeri kita, juga dunia.

Yang perlu diwaspadai bersama, meningkatnya kemiskinan akan menurunkan daya tahan hidup masyarakat. Masyarakat kian rapuh dan sensitif menghadapi gelombang kehidupan.

Di sinilah perlunya kepedulian, setidaknya saling menopang agar tidak semakin timpang yang akan memperlebar jurang kesenjangan.

Peduli berarti pula tidak mengumbar kemewahan di tengah kesulitan. Di sisi lain, bantuan sosial bagi warga miskin perlu diperluas jangkauannya, utamanya untuk kebutuhan pokok. (*).

News Update