Tim Emergency Response Human Initiative Tempuh 18 Jam Perjalanan ke Lokasi Banjir Bandang Luwu Utara

Kamis 16 Jul 2020, 09:40 WIB
Tim Emergency Response cabang Sulawesi Selatan Human Initiative saat berikan bantuan pada warga.(ist)

Tim Emergency Response cabang Sulawesi Selatan Human Initiative saat berikan bantuan pada warga.(ist)

JAKARTA –  Perjuangan hebat dijalani Tim Emergency Response  Human Initiative cabang Makassar, ketika hendak menyambangi lokasi banjir bandang, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, karena harus menempuh 18 jam perjalan menuju lokasi.

Seperti yang kita ketahui, Bencana Hidrometeorologi kembali melanda wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020). Sehingga menyebabkan banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara.

Berdasarkan laporan BPBD setempat Rabu (15/7) sore, pascabanjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak.

Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 m, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 m.

Tim Emergency Response cabang Sulawesi Selatan Human Initiative dengan sigap turun ke lokasi banjir bandang. Namun niat baik tersebut tak selamanya berjalan mudah.

“Kami menempuh 18 jam perjalanan (menuju lokasi). Kami berangkat Senin (13/7/2020) malam jam 22.00 WITA sampai sini jam Selasa (14/7/2020) 18.00 WITA," ujar Indra Budi Legowo Kepala Cabang Human Initiative Sulawesi Selatan, Kamis (15/7/2020).

Jalan lintas Provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Imbasnya, personil di lapangan harus memutar sejauh 10 km demi bisa mengakses lokasi terdampak.

"Usai menembus wilayah yang terisolir, kami langsung mendistribusikan air mineral untuk warga di sekitar yang terdampak", sambungnya.

Setibanya di lokasi, Human Initiative juga langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Setempat, BPBD dan BNPB. Untuk kemudian tim Personel Emergency Response ini melakukan proses evakuasi.

Selain itu, tim juga membawa armada mobil 4WD dilengkapi dengan alat evakuasi, genset, logistik air minum, makanan siap santap, dan tak lupa mendirikan dapur air untuk warga terdampak. (rizal/tri)

Berita Terkait
News Update