ADVERTISEMENT

Sinergi Antara Pendidikan Vokasi dan Pelaku Bisnia Sangat Diperlukan

Kamis, 16 Juli 2020 11:09 WIB

Share
Sinergi Antara Pendidikan Vokasi dan Pelaku Bisnia Sangat Diperlukan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA-‘Forum Pengarah Vokasi’ (Rumah Vokasi) diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai bagian dari rangkaian program yang sesuai dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Adanya pembentukan forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya link & match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).

“Rumah Vokasi diharapkan dapat memberikan masukan, rekomendasi, dan fasilitasi dalam pengembangan pendidikan vokasi,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat meluncurkan program tersebut secara daring.

Pembentukan Rumah Vokasi diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbud dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar, serta perwakilan Lembaga/Asosiasi/DUDI sebagai anggota forum pengarah vokasi.

Mendikbud menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis. “Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan ‘pernikahan massal’ atau link & match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. ‘Rumah Vokasi’ akan menjadi salah satu wadah bagi para aktor yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut,” tambah Nadoiem.

Pernikahan massal melalui Rumah Vokasi akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan IDUKA antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.

 

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Jerman pada 2016. Terbentuknya Rumah Vokasi antara Kemendikbud dan industri dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan industri.

Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan upaya pemerintah terkait vokasi telah sejalan dengan misi asosiasi yakni agar dunia usaha terlibat secara aktif dalam mengembangkan vokasi, termasuk memberikan dorongan dengan adanya pilot project menjadi mitra pendidikan di wilayah yang disepakati untuk pembentukan lembaga serupa di berbagai daerah.

“APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik,” ujar Hariyadi. (*/fs)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT