Semua Hewan Kurban di Kabupaten Bekasi Harus Bebas Penyakit

BEKASI  - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi memastikan hewan kurban yang dijual pedagang di seluruh wilayahnya harus benar-benar sehat dan bebas penyakit.

Hal itu diungkapkan Kasie Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Drh Dwian Wahyudiharto.

Ia mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini diperlukan ke hati-hatian dalam menyembelih hewan kurban tersebut.

"Ada beberapa hal yang harus diperhatikan betul yaitu kondisi hewan kurban yang diperjualbelikan terutama mulai dari pedagang, lalu di lokasi penyembelihan oleh yang berkurban dan berikutnya di pendistribusian daging kurban, semuanya harus mengikuti protokol kesehatan terutama dalam pencegahan Covid-19," katanya, Kamis (15/7/20).

Untuk memastikan hal itu, pihaknya langsung memeriksa setiap hewan yang datang ke Kabupaten Bekasi. Mulai dari surat jalan dari daerah bersangkutan dengan disertai surat keterangan sehat hewan tersebut hingga pemeriksaan kondisi fisik hewan kurban.

"Kalau ada hewan kurban dengan kondisi yang tidak sehat tentu akan dipisahkan dulu keberadaanya untuk diberi pengobatan dan tidak boleh diperjualbelikan oleh pedagang," jelasnya.

Ia juga meminta kepada pedagang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ketentuan yang berlaku, seperti memakai masker setiap hari saat melayani pembeli,.

Selain itu, rajin cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dengan pembeli. Berdasarkan data 2019 lalu, jumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Bekasi yang termonitor, ada sekitar 415 pedagang.

Sementara untuk hewan kurban ada 11 ribu ekor sapi, 8400 ekor kambing, dan 7500 ekor domba. "Untuk tahun 2020 ini, pihaknya berencana tiga hari kedepan akan turun ke lapangan untuk memonitor dan memantau langsung pedagang beserta hewan kurban yang di jual.

 Bahkan, pihaknya juga akan memberi sosialisasi dan bantuan yang dibutuhkan pedagang, Nanti bagi hewan yang sehat di beri label layak kurban, sedang yang sakit tidak boleh di jual," tuntasnya. (junius/win)