DARI mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati. “Oh, indahnya matamu, bagai sinar rembulan.”
Begitulah kata-kata cinta. Tentu saja begitu indah, tanpa cacat. Semua bagus. Yang nggak bagus saja dibilang bagus. Iya apa iya? Tapi, kalau sudah lawas, sudah jadi suami istri, jangankan yang jelek, yang bagus saja jadi jelek?
Kalau mau tahu, tuh banyak cotoh.Para artis yang lagi jatuh cintrong. Kenapa artis yang kita jadikan contoh? Ya, karena merekalah yang selalu diekspos. Namanya juga artis, ibarat kata, hal yang sangat kecil saja, yang bagi orang biasa dianggap biasa, menjadi luar biasa bagi mereka.
Para artis yang lagi jatuh cinta bisa mengumbar isi hatinya pada lawan jenisnya.” Waduh cantiknya engkau malam ini. Kalau begini, aku nggak bisa lepas dari dirimu. Aku akan nyanyikan sebuah lagu, khusus buat kamu,” ujar sang lelaki. Dan tentu saja, kata-kata tersebut bikin sang wanita berdebar-debar.
Bukan itu saja kegiatan mereka, yang berkaitan dengan pertemanan akan tercatat, terekam dari waktu ke waktu. Wah, semua langkah,kata,dan kegiatan, terasa indah. Nggak ada yang jelek. Bagus semua. Begitulah cinta, ketika sedang berkembang, wangi bagai bunga yang mekar di taman. Begtu pun setiap benda jadi sangat berharga. Lihat saja, ketikaa sang lelaki memetik bunga, lalu diselipkan di telinga, wauw betapa senangnya sang kekasih.
Tapi sayang, sebagian orang, ketika mereka menjalin rumah tangga, seiring jalannya waktu, cinta indah akan terkikis. Boro-boro diselipkan bunga dari taman liar.” Ah, bikin kotor rambut saja. Sekarang, zaman now, ganti tuh bunga dengan bunga deposito!” kata sang istri ketus, jauh dari kelembutan cinta.
Sadarkah mereka yang sedang jatuh cinta bahwa akan ada bahaya yang bakalan mengancam? Ah, kalau lagi terpanah asmara, semuanya indah, Bro! (massoes)
.jpg)
