Setelah Vakum Akibat Covid-19, Disnakertrans dan Energi DKI Kembali Buka Pelatihan Kerja

Rabu 15 Jul 2020, 15:21 WIB
Kepala Disnakertrans dan Energi DKI, Andri Yansyah saat membuka pelatihan kerja. (Ifand)

Kepala Disnakertrans dan Energi DKI, Andri Yansyah saat membuka pelatihan kerja. (Ifand)

JAKARTA - Sempat terhenti akibat Covid-19, Pusat Pelatihan Kerja dan Pengembangan Industri (PPKPI) Pasa Rebo, Jakarta Timur, kembali memberikan pelatihan bagi peserta, Rabu (15/72020). Angkatan pertama sebanyak 450 orang yang sebelumnya terhenti kembali diberikan soft skill hingga September mendatang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Disnakertrans) dan Energi DKI, Andri Yansyah mengatakan, pelatihan yang diberikan merupakan kerja sama dengan Yayasan PLAN Internasional Indonesia. "Sesuai dengan instruksi gubernur, kami pun menggelar program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) untuk memberikan pelatihan bagi warga," katanya, Rabu (15/7).

Dikatakan Andri, dari pelatihan yang diberikan pihaknya ingin menyiapkan masyarakat agar bisa bangkit dan bersaing di tengah situasi pandemi Covid-19 maupun setelahnya. Pasalnya, akibat hal itu, banyak warga yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Makanya, kami berupaya membangkitkan motivasi warga melalui pelatihan-pelatihan yang kami adakan seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, Project Manager Yayasan PLAN Internasional Indonesia, Jaya Tulha menambahkan, pihaknya menyiapkan 10 instruktur untuk memberikan materi teknik komunikasi dalam pelatihan soft skill kali ini. "Mereka akan memberikan keahliannya untuk 450 peserta agar memiliki keterampilan dan menjadi tenaga yang siap kerja maupun berwirausaha," ujarnya.

Jaya menambahkan, pelatihan yang diberikan itu sendiri sudah bukan lah yang pertama kali diberikan. Pasalnya, sejak beberapa tahun lalu, pihaknya sudah menjadi mitra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memberikan keterampilan bagi warga. "Sekarang kami mengembangkan ke tingkat provinsi salah satunya di DKI Jakarta. Sebelumnya kami juga melakukannya di Jawa Tengah dan NTB," terangnya.

Kepala PPKPI Pasar Rebo, Budi Karlia Setyanto menambahkan, pelatihan soft skill yang dipilih yakni berbasis kompetensi untuk mempersiapkan peserta memasuki dunia usaha maupun kerja. "Ini agar mereka semua siap menjadi pelaku usaha maupun pekerja yang handal," tuturnya. 

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, kegiatan pelatihan yang ada ditempatnya sempat diliburkan. Karena saat ini masuk dalam masa PSBB Transisi pihaknya pun mulai menggelar pelatihan-pelatihan dengan menggandeng pihak swasta. "Pelatihan ini diikuti 50 peserta yang terbagi dalam lima kelas. Jadi setiap kelas hanya terdapat 10 peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya. (ifand/ruh)

Berita Terkait
News Update