Pengawasan Maksimal, Perekonomian di Pasar Sunan Giri Mulai Meningkat

Rabu 15 Jul 2020, 14:25 WIB
Petugas gabungan saat menggelar patroli di pasar Sunan Giri. (Ifand)

Petugas gabungan saat menggelar patroli di pasar Sunan Giri. (Ifand)

JAKARTA –  Pengawasan ketat protokol kesehatan terus digencarkan petugas gabungan di Pasar Sunan Giri, Pulogadung, Jakarta Timur. Hasilnya, selama dua minggu penjagaan, pedagang maupun pembeli semakin sadar dan peduli akan kesehatan mereka.

Sebanyak 30 petugas yang terdiri dari Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM), Bagian Perekonomian Jakarta Timur, BPSDM, satpol PP, TNI, dan Polri, tak berhenti berjaga. Dengan dibantu pengelola pasar, mereka juga menggelar patroli ke pasar sehari tiga kali. 

Kasudin PPKUKM Igan Muhammad Faisal mengatakan, pihaknya ikut terlibat disetiap pasar dalam pengawasan PSBB masa transisi ini. Meski ditahap awal masih banyak ditemukan pelanggaran, namun lambat laun hal itu semakin berkurang.

"Awalnya masih ada pembeli yang belum memakai masker, kita tegur, diberi sangsi satpol PP,  dan semua sudah tertib," katanya, Rabu (15/7/2020).

Menurutnya, dari semua pengawasan dan penindakan itu, pihaknya menilai sudah ada keberhasilan dan peningkatan. Terlebih, pasar Sunan Giri yang merupakan pasar kering tak menyulitkan petugas dalam memberikan pengawasan. "Ini berhasil karena disini pasar kering dan pembeli serta pedagangnya cukup baik. Ditambah lagi pengelola juga koperatif dalam penanganan covid 19," ungkap Igan.

Dengan sadarnya pedagang dan pembeli, kata Igan, perekonomian yang ada di Pasar Sunan Giri pun mulai meningkat. Hal ini juga terlihat dengan banyaknya pembeli yang terus berdatangan dan menjalankan protokol kesehatan. "Kami berharap ini bisa terus berjalan dengan baik, sehingga pasar bebas dari Covid-19," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Pasar Sunan Giri, Budi Suprapto menambahkan, untuk mendukung penerapan protokol kesehatan, pihaknya menyiapkan enam wastafel di setiap sudut pasar. Bahkan, setiap pedagang pun sudah dilengkapi dengan face shield yang diberikan secara dua tahap. "Kami sendiri juga menyiapkan ruang isolasi bagi pembeli yang masuk dengan suhu tubuh tinggi," sambungnya.

Budi menambahkan, rapid test yang digelar untuk 485 pedagang juga menunjukan hasil negatif. Sehingga pasar yang ia kelola dirasa cukup aman bagi pembeli dan bebas dari Covid-19. "Pasar ini juga kerap kami lakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, setelah sebelumnya pada 4 Juli petugas pemadam melakukan penyemprotan," pungkasnya. (ifand/tri)

News Update