Wapres Ajak Pemuka Agama Bangkitkan Semangat Umat Pulihkan Keadaan Akibat Covid-19

Selasa 14 Jul 2020, 15:25 WIB
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam Dialog Virtual Nasional Lintas Iman dengan tema “Peran dan Tantangan Agama di Masa dan Paska Pandemik”. (ist)

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam Dialog Virtual Nasional Lintas Iman dengan tema “Peran dan Tantangan Agama di Masa dan Paska Pandemik”. (ist)

JAKARTA – Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa pemuka agama juga berperan dalam membangkitkan semangat umat agar bekerja keras untuk memulihkan kembali keadaan, serta mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat Covid-19.

"Lebih dari itu, untuk memusatkan kembali tenaga dan pikiran bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan nasional yaitu Indonesia Maju," ucap Ma'ruf  dalam Dialog Virtual Nasional Lintas Iman dengan tema “Peran dan Tantangan Agama di Masa dan Paska Pandemik” di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh  Badan Pengelola Masjid Istiqlal,  Wapres  menyampaikan pidato dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta.

Menteri Agama Fachrul Razi menjadi narasumber dalam acara tersebut. Pembicara lainnya, di antaranya KH.Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal) , Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo (Konferensi Waligereja Indonesia), Pendeta Gomar Gultom (Persekutuan Gereja Indonesia), Mayjen TNI (purn) Wisnu Bawa Tenaya (Parisada Hindu Dharma Indonesia) dan lainnya.

“Peran agama yang utama memang mengajarkan kebaikan dan menjaga ketakwaan umat, namun tidak kalah penting adalah peran dalam mendorong semangat umat untuk mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan kemaslahatan atau kemanfaatan bagi umat manusia,” ungkapnya.

Menurut Wapres, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus berjalan seiring dengan terjaganya keimanan dan ketakwaan (imtak) umat beragama. Sebab, kemajuan iptek di tengah arus globalisasi yang cepat saat ini adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari.

“Pada saat yang sama, arus globalisasi yang makin deras akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menuntut kemampuan bangsa kita untuk maju dan mampu bersaing agar tidak hanya menjadi penonton ataupun konsumen dan pasar bagi negara lain yang lebih maju,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Wapres meyakini pentingnya peran agama sebagi pembawa terang atau pencerahan dalam mendorong suatu gerakan perbaikan dan perubahan (al-ishlahat), baik dalam bidang dakwah, kesehatan, ekonomi, maupun pendidikan. Sebab, pendidikan baik formal maupun vokasi menjadi kunci masa depan bangsa.

Mengakhiri sambutannya, Wapres berpesan untuk tetap menjaga aset terpenting yang dimiliki Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, yaitu harmoni dan kerukunan antar pemeluk agama. Ia juga berharap para pemuka agama mampu memberikan semangat kepada umat.(johara/tri)

News Update