Sekolah di Depok Lakukan Perkenalan Tatap Muka antara Siswa dengan Guru

Senin 13 Jul 2020, 11:45 WIB
Direktur Sekolah AMEC Drs. H. Mamun Ibnu Ridwan, memberikan arahan kepada siswa dalam acara perkenalan di hari pertama sekolah yang selanjutnya dilakukan pembelajaran sistem daring.(angga)

Direktur Sekolah AMEC Drs. H. Mamun Ibnu Ridwan, memberikan arahan kepada siswa dalam acara perkenalan di hari pertama sekolah yang selanjutnya dilakukan pembelajaran sistem daring.(angga)

DEPOK – Hari pertama sekolah pemerintah mewajibkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring. Untuk sekolah di Depok, dilakukan perkenalan tatap muka dengan para siswa baru.

Salah satu sekolah yang melakukan perkenalan tatap muka yaitu Sekolah AMEC Depok. Direktur Sekolah AMEC Drs. H. Mamun Ibnu Ridwan, Msi. menjelaskan, pihaknya melakukan proses perkenalan tatap muka antara para siswa dengan guru yang dibagi beberapa gelombang.

"Masa perkenalan tatap muka siswa dengan guru dibagi menjadi dua gelombang, untuk gelombang pertama dibatasi hanya 30 siswa dan setelahnya pada Selasa gelombang kedua,"ujarnya kepada Poskota di Sekolah AMEC 2, Jalan Haji Nawi Malik, Pondok Petir, Bojongsari Kota Depok, Senin (13/7/2020) pagi.

Mamun mengungkapkan dalam perkenalan tatap muka bagi siswa baru ini tetap mengacu kepada aturan protokol kesehatan Covid-19.

"Selama pandemi kita wajibkan para siswa menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan physical distancing atau jaga jarak, termasuk para guru beserta staf sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.

Terkait pembelajaran daring ini, menurut Mamun ada beberapa orang tua yang mengeluhkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring, karena  akan menambah pengeluaran baru khususnya untuk pulsa internet.

"Selain akan menambah pengeluaran bagi pulsa internet juga butuh pengawasan orang tua dalam membantu pembelajaran di rumah,  yaitu membantu dalam penguasaan skill maupun media," tuturnya.

"Kita berupaya akan membantu orang tua siswa tidak mampu, yaitu dengan pemberian pembagian tablet setelah orang tua melakukan pembayaran. Tablet ini dibagikan dalam mempermudah para siswa dalam proses daring," pungkasnya.

Tina, salah satu orang tua siswa mengatakan, selama pandemic ia tidak keberatan dengan  pembelajaran sistem daring yang dianjurkan pemerintah.

"Kalau masih pandemi seperti saat sekarang ini sistem daring atau pembajaran online tidak apa-apa. Hanya jika boleh ada keringanan pembayaran spp karena selama satu semester KBM berjalanan PJJ sampai akhir tahun," tambah ibu dari Tiara Salsabil Ulayah yang dimasukkan ke SMK Perawat di Sekolah AMEC. (angga/tri)

News Update