Polda Metro Jaya Sebut Keretakan Tulang Sumsum Belakang Jadi Penyebab Kematian Predator 305 Anjal

Senin 13 Jul 2020, 14:17 WIB
Francois saat ditahan Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.(ilham)

Francois saat ditahan Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.(ilham)

JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkap penyebab kematian predator 305 anak jalanan (anjal) asal Perancis yang meninggal dunia di RS Polri, Minggu (12/7/2020) malam. 

Dari hasil pemeriksaan dokter RS Polri Kramajati tersangka, Francois Abello Camille alias Frans Alias Mister, 65 tewas akibat tulang belakang retak sehingga oksigen terhambat ke otak.

"Jadi dari diagnosa, pada tulang sumsu belakang leher retak sehingga suplai oksigen ke otak berkurang dan organ-organ penting lainnya," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab, Senin (13/7/2020).

Dikatakan, pihak belum melakukan outopsi terhadap tersangka lantaran belum ada permintaan dari keluarganya. "Ini hasil diagnosa penyebab (tersangka) meninggal. Kami menunggu dari pihak keluarga," ujarnya.

Baca juga: Sempat Coba Bunuh Diri, Predator 305 Anjal Asal Perancis Meninggal Dunia di RS Polri

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang bertugas saat tersangka Francois ditemukan bunuh diri. "Kami melakukan pemeriksaan terhadap semua petugas jaga malam itu," tukasnya.

Kemudian melakukan rekonstruksi di TKP untuk mengetahui jalannya peristiwa tersebut. Di sisi lain, ia juga menjabarkan Francois bisa mendapatkan kabel di dalam sel.

Tesangka, kata Yusri mencoba meraih kabel yang berada di ujung sel. Karena badannya yang terbilang tinggi, tersangka bisa meraihnya hingga bisa melakukan bunuh diri di dalam sel.  "Setelah dilakukan rekonstruksi, diketahui memang betul bahwa memang kabel itu sangat tinggi, tidak mungkin bisa digapai," tunkasnya.

"Kabel itu adanya di ujung (atas) dalam sel tahanan khusunya. Kemudian dia naik ke atas dengan ketinggiannya dia meloncat menarik kabel tersebut itu. Kemudian itu yang dililitkan," sambungnya.

Baca juga: Predator ABG Asal Perancis Diduga Telah Melakukan Aksinya Sejak 2015

Saat ditemukan petugas jaga, pada Kamis (9/7/2020) malam tersangka dalam kondisi lemas dan belum meninggal dunia. Ia sempat dievakuasi ke RS Polri dan mendapatkan perawatan selama tiga hari dan pada Minggu (12/7/2020) pukul 20.00 WIB meninggal.

Hingga kini polisi sudah mengidentifikasi 19 ABG dari 305 ABG yang menjadi korban persetubuhan. Saat ini para korban berada dirumahnya masing-masing dan dalam pengawasan Kemensos dan KPAI.

Kasus WN Prancis menyetubuhi dan mengeksploitasi 305 ABG dilakukan Francois terhadap anak jalanan berlangsung sejak 2015. Polisi mendata lokasi digunakan tersangka ada di 3 hotel di kawasan Jakarta Barat.

Kepada para korban tersangka mengaku fotografer dan menjanjikan para korban sebagai model anak dengan iming-imingi uang Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Ia kemudian ditangkap di salah satu hotel dikawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat bersama dua ABG dalam kondisi bugil. (ilham/ruh)

 

 

News Update