JAKARTA - Polda Metro Jaya telah berkordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis. Menyusul kematian Francois Abello Camille, predator 302 anak jalanan yang meninggal di RS Polri, Minggu (12/7/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya berkordinasi dengan Kedubes Perancis untuk mengevakuasi jenazah Francois Abello Camille. Ia tewas diduga bunuh diri dengan kabel terikat di leher di dalam sel Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2020) malam.
Rencananya, pihak kedutaan besar Perancis akan mendatangi rumah sakit untuk menindak lanjuti jenazah Francois."Jenazah masih di rumah sakit, kita sudah berkoordinasi. Bahkan rencananya hari ini akan bertemu dengan pihak rumah sakit untuk tindak lanjut mengenai bagaimana jenazah tersangka FAC ini," ucapnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Keretakan Tulang Sumsum Belakang Jadi Penyebab Kematian Predator 305 Anjal
Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan dokter RS Polri Kramajati tersangka, Francois tewas akibat tulang belakang retak sehingga oksigen terhambat ke otak.
"Jadi dari diagnosa, pada tulang sumsu belakang leher retak sehingga suplai oksigen ke otak berkurang dan organ-organ penting lainnya," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab, Senin (13/7/2020).
Dikatakan, pihak belum melakukan outopsi terhadap tersangka lantaran belum ada permintaan dari keluarganya. "Ini hasil diagnosa penyebab (tersangka) meninggal. Kami menunggu dari pihak keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang bertugas saat tersangka Francois ditemukan bunuh diri. "Kami melakukan pemeriksaan terhadap semua petugas jaga malam itu," tukasnya.
Kemudian melakukan rekonstruksi di TKP untuk mengetahui jalannya peristiwa tersebut. Di sisi lain, ia juga menjabarkan Francois bisa mendapatkan kabel di dalam sel.
Tesangka, kata Yusri mencoba meraih kabel yang berada di ujung sel. Karena badannya yang terbilang tinggi, tersangka bisa meraihnya hingga bisa melakukan bunuh diri di dalam sel.
"Setelah dilakukan rekonstruksi, diketahui memang betul bahwa memang kabel itu sangat tinggi, tidak mungkin bisa digapai," pungkasnya.
"Kabel itu adanya di ujung (atas) dalam sel tahanan khusunya. Kemudian dia naik ke atas dengan ketinggiannya dia meloncat menarik kabel tersebut itu. Kemudian itu yang dililitkan," sambungnya.
Saat ditemukan petugas jaga, pada Kamis (9/7/2020) malam tersangka dalam kondisi lemas dan belum meninggal dunia. Ia sempat dievakuasi ke RS Polri dan mendapatkan perawatan selama tiga hari dan pada Minggu (12/7/2020) pukul 20.00 WIB meninggal.
Baca juga: Sempat Coba Bunuh Diri, Predator 305 Anjal Asal Perancis Meninggal Dunia di RS Polri
Hingga kini polisi sudah mengidentifikasi 19 ABG dari 305 ABG yang menjadi korban persetubuhan. Saat ini para korban berada dirumahnya masing-masing dan dalam pengawasan Kemensos dan KPAI.(ilham/ruh)
Teks Foto
Tersangka