BEKASI – Warga di sekitar Jalan Kapuk Raya, Rawalumbu, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Minggu (5/7/2020) dini hari digegerkan oleh seorang pria dengan tubuh dibanjiri darah terkapar di depan sebuah bengkel motor. Si pemilik bengkel yang pertama kali tahu langsung meminta tolong warga hingga akhirnya petugas dari Polsek Bekasi Timur tiba di lokasi.
Saat diperiksa polisi, korban masih bernafas kendati sudah dalam kondisi sekarat akibat luka senjata tajam di leher dan bagian kepalanya. Korban yang belakangan diketahui sebagai Kamaludin, 46, seorang sopir taksi online akhirnya menemui ajal saat dalam perawatan di RSUD Koja.
Siang hari di hari yang sama, mobil Daihatsu Sigra B 1550 FRZ yang dibawa pria warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi itu ditemukan disebuah kebun kosong di daerah Balaraja,Tangerang, Banten.
Aparat Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota yang menangani kasus ini hingga kini belum menemui titik terang atau petunjuk siapa pelaku dan motif tersangka.”Kita masih periksa saksi saksi,”kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heru Purnomo saat dihubungi Pos Kota,Minggu (12/7/2020).
Bahkan Heru pun enggan berkomentar lebih lanjut saat barang milik korban yang hilang selaian mobil yang kini sudah ditemukan. “Nanti mas kita kabari ,” ucapnya singkat.
Kasus kejahatan sadis di wilayah Kota Bekasi tak berhenti sampai di itu. Tiga hari berikutnya, dua orang pemilik warung kelontong, Lulu Atin,24,dan ibunya, Hodaipah,43, terluka parah di bagian kepalanya akibat dihantam palu yang dibawa seorang pria yang akan merampok toko kelontong milik korban di Jalan Perjuangan,RT 01/02,Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara pada Rabu (8/7/2020).
Perisiwa itu sendiri dilakoni pelaku, Yoes Indra,26, di siang bolong saat situasi warung sepi. Pelaku yang bekerja di sebuah perusahaan air mineral ini gagal menguras uang dari laci warung karena dipergoki korban.Namun akibatnya fatal buat korban,kedua ibu dan anak itu dihantm palu kepala dan tubuhnya berkali kali hingga bermandikan darah.
Beruntung kedua korban selamat dan pelaku berhasil ditangkap dan sempat diamuk massa sebelum diserahkan ke petugas Polsek Bekasi Utara.
MANFAATKAN KELENGAHAN POLISI
Sementara menururut Kriminolog dari Universitas Indonesia Ferdinand Andi Lolo, maraknya pelaku kejahatan yang beraksi di wilayah Kota Bekasi tak terlepas dari konsentrasi aparat kepolisian yang terpecah akibat pandemi Covid 19 saat ini.
“Petugas kita yakni Polri memiliki jumlah personil terbatas.Apalagi saat ini ada tugas tambahan ekstra terkait pandemi di antara melakukan pengawalan di rumah sakit , melakukan kegiatan sosial ke masyarakat dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kasus covid 19 sehingga mungkin dijadikan celah bagi penjahat untuk beraksi,” jelasnya.