Seskemenkop UKM Ajak Koperasi Menangkap Peluang Baru di Tengah Covid-19

Kamis 09 Jul 2020, 12:10 WIB
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan kunjungan Koperasi di Sukabumi, Jawa Barat. (Ist)

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan kunjungan Koperasi di Sukabumi, Jawa Barat. (Ist)

JAKARTA – Sekretaris  Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, pandemi Covid-19 memang merupakan kondisi amat berat bagi seluruh pelaku usaha, termasuk koperasi. 

Untuk itu, dia mengajak para pelaku koperasi, khususnya yang bergerak di sektor riil, untuk melihat celah atau peluang lain yang bisa dimanfaatkan.

"Ada celah dan peluang yang bisa dimanfaatkan. Saat ini, impor produk luar sangat jauh menurun. Kekosongan itu sebagai peluang untuk diisi produk-produk UMKM kita,” tandas Rully, saat berdialog dengan para pengurus dan pengawas Koperasi Industri Kerajinan Rakyat (Kopinkra) Karya Pusaka, di Cibatu, Sukabumi, dalam siaran persnya di Jakarta Kamis (9/7/2020).

Rully memahami kondisi Kopinkra Karya Pusaka yang terdampak Covid-19 yang selama empat bulan terakhir tidak ada pekerjaan, atau stop produksi sparepart kendaraan untuk kebutuhan PT Astra.  "Saya mengajak pelaku koperasi sektor riil untuk melakukan shifting produksi produk produk  lain. Saya berharap ada ide-ide baru akan hal itu," harap Rully.

Rully menambahkan, pihaknya terus memperkuat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk mendukung kinerja koperasi di tengah Covid-19. "Kita mendapat dana dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1 triliun, yang dikelola LPDB khusus untuk memperkuat koperasi dan para UKM yang menjadi anggota koperasi," jelas Rully.

Selain itu, Asep juga bercerita terkait pendataan KUMKM terdampak Covid-19 yang dianggapnya tidak ada tindak lanjutnya. "Saya memang menumpahkan kekecewaan, tapi tidak menyangka pemberitaannya seperti itu,” aku Asep.

Asep juga mengeluh kondisi saat ini dimana selama empat bulan terakhir tidak ada pekerjaan sama sekali, hingga sudah merumahkan karyawan sebanyak 32 orang. "Saya berharap ada solusi dan pembinaan dari KemenkopUKM", harap Asep lagi.

Sementara itu, Dirut LPDB KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknyasiap mendampingi pelaku koperasi untuk menentukan skema pembiayaan yang pas dalam kondisi seperti sekarang ini. Pasalnya, setiap koperasi memiliki masalah yang berbeda-beda.

"Kita harus jemput bola. Semua masalah bisa kita diskusikan, pasti ada jalan keluar,” ucap Supomo.

Supomo mencontohkan koperasi yang ahli dalam membuat produk, tapi juga harus kuat dalam pemasaran produknya. "Oleh karena itu, saat seperti ini, harus ada pemikiran baru untuk memproduksi sesuatu yang baru, yang dibutuhkan pasar", papar Supomo. (adji/tri)

Berita Terkait
News Update