JAKARTA - Sebagai driver ojek online (Ojol) wanita, pengalaman tidak menyenangkan saat membawa penumpang pernah dialami Helda Rosemary. Meski demikian, perbuatan tersebut hanya sebatas rayuan.
"Waktu itu dapat penumpang mabuk minta diantar dari Harmoni ke wilayah Galur, saat dibonceng mulutnya bau minuman," ucapnya saat berbincang dengan Poskota.co.id, Selasa (7/7/2020).
Dengan kondisi mabuk, sambung Helda, pria penumpangnya tersebut sempat bertanya alamat, status pernikahan hingga mengarah ajakan untuk melakukan asusila.
"Ya begitu dah, karena omongannya sudah mengarah-ngarah yang nggak beres begitu saya alihkan saja pembicaraan ke hal-hal yang lain," ungkapnya.
Helda yang mengaku hampir 2 tahun menjadi driver Ojol ini, mengaku godaan nakal lainnya yang kerap dilakukan penumpang dengan cara mengirim pesan lewat Whatsapp. Pesan itu dikirim, setelah dirinya menyelesaikan order.
"Ngirim-ngirim pesan nge-chat , minta kenalan sama ngajak jalan aja, begitu kebanyakannya," jelas warga Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut.
Karenanya untuk menghindari pesan-pesan nakal seperti itu, Helda pun mendukung aplikator tidak mencantumkan nomer hp di aplikasi Ojolnya tersebut. (deny/ys)