ADVERTISEMENT
Selasa, 7 Juli 2020 22:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TANGERANG - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang tengah mengembangkan teknologi belatung black soldier fly (BFS) atau biasa dikenal dengan budidaya maggot.
Melalui budidaya tersebut diharapkan mampu mengendalikan sampah rumah tangga atau sampah organik yang berasal dari masyarakat. "Budidaya magot dilakukan untuk menjaga pelestarian lingkungan, dimana setiap hari 1 ton sampah rumah tangga atau sampah organik yang berasal dari Kota Tangerang diolah di ITF Jatiuwung ini menjadi pakan ikan. Dimana 40 kg magot (belatung) mampu mengurai 800 kg - 1 ton sampah organik tanpa sisa," ungkap Kepala Seksi Pengurangan Sampah, DLH Kota Tangerang, Dika Agus H, Selasa, (7/7/2020).
Ditambahkan Dika, dalam prosesnya sampah akan diolah dalam budidaya maggot yang masuk dilakukan pencacahan dan fermentasi. Kemudian, sampah dimasukan ke wadah atau kotak berisi maggot dan dibiarkan hingga sampah habis dimakan maggot. "Sampah fermentasi tersebut, hanya perlu dua hari untuk habis dimakan magot. Hingga nantinya, magot mengeluarkan kotoran, dan kotoran tersebutlah yang menjadi kompos untuk media tanam. Dan dari 800 kg - 1 ton sampah organik itu akan memproduksi 375 kilo kompos, atau sekitar 15 karung kompos setiap harinya. Sedangkan maggotnya Selain dapat memakan habis sampah, maggot siap panen dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak,"jelasnya.(toga/ruh)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT